16 Komunitas Ngamen Dibayar dengan Sampah, Seperti Ini Kegiatannya

Kita ingin mengajak masyarakat agar menyadari bahwa sampah bisa diolah dan bernilai

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / Claudia Liberani
16 komunitas peduli lingkungan di Kalbar mengamen dan dibayar dengan sampah di GOR sebagai bentuk fun campaign peduli lingkungan yang digagas oleh Hilo Green Community, Minggu (21/1/2018) pagi.    

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak16 komunitas pemuda yang peduli lingkungan di Pontianak berkolaborasi untuk membersihkan sampah di area GOR yang padat pengunjung ketika car free day berlangsung, kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (21/1/2018) pagi. 

Berbekal kantong sampah mereka menyusuri sudut-sudut wilayah GOR dan memungut sampah yang berserakan, tidak hanya itu mereka juga melakukan pertunjukan seni musik dan tari, ibaratkan mengamen namun dibayar dengan sampah. 

Kegiatan yang diinsiasi oleh Hilo Green Community ini diberi tema Art for Trash yaitu sebuah program kreatif dalam rangka kampanye mengenai sampah.

Ketua Hilo Green Community, Mas Ariandi Kurniawan mengatakan ini adalah kali keempat diadakannya Art for Trash.  

(Baca: Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat Tak Buang Sampah Sembarang Tempat )

"Kita satukan kampanye dengan seni, tapi output kita bukan mencari jumlah sampah tapi kesadaran masyarakat mengenai nilai sampah. Kita ingin mengajak masyarakat agar menyadari bahwa sampah bisa diolah dan bernilai," katanya. 

Sampah-sampah yang mereka kumpulkan selanjutnya dipilah, sampah yang bisa digunakan akan disetor ke bank sampah di Purnama. Setidaknya ada 9 kantong sampah ukuran besar yang mereka kumpulkan.

Dia mengungkapkan jika ini adalah bentuk fun campaign yang bertujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya sampah dan gaya hidup ramah lingkungan. 

(Baca: KPU RI Tetapkan Tim Seleksi Calon Anggota KPU Provinsi Periode 2018-2023 )

"Kita berusaha untuk membuat suatu perubahan walaupun dalam bentuk kecil karena kita yakin jika dilakukan secara continue pasti bisa menghasilkan dampak yang besar dalam bentuk nyata," paparnya. 

Pontianak yang dianggapnya sebagai rumah bagi semua masyarakat Kalbar dari seluruh daerah yang bekerja maupun melanjutkan pendidikan dirasanya perlu mendapat perhatian karena jumlah sampah juga bertambah banyak seiring bertambahnya jumlah penduduk.

"Sebagai kota yang dipadati penduduk Pontianak sangat rentan dengan masalah sampah terutama sampah di daerah sungai, parit dan di daerah keramaian, karena masyarakat yang terbiasa membuang sampah sembarangan dan di Pontianak tidak semua tempat memiliki tempat sampah," paparnya.  

Karena itulah dia merasa kepedulian terhadap lingkungan harus mulai dipupuk dan ditanamkan dalam masyarakat. Sekecil apapun itu, akan sangat berarti bagi keberadaan lingkungan. 

"Untuk teman-teman pemuda lainnya, saya harap lebih aktif berpartisipasi dalam melakukan gerakan, meski kecil, jika tidak bisa melakukannya sendirian maka beraliansilah, terutama dalam gerakan kepedulian terhadap lingkungan karena lingkungan kita saat ini adalah lingkungan yang kita pinjam dari anak cucu kita, bukan kita warisi dari nenek moyang," terangnya. 

16 komunitas peduli lingkungan di Kalbar mengamen dan dibayar dengan sampah di GOR sebagai bentuk fun campaign peduli lingkungan yang digagas oleh Hilo Green Community, Minggu (21/1/2018) pagi
16 komunitas peduli lingkungan di Kalbar mengamen dan dibayar dengan sampah di GOR sebagai bentuk fun campaign peduli lingkungan yang digagas oleh Hilo Green Community, Minggu (21/1/2018) pagi.

Jika tidak bisa mengubah masyarakat, dia berharap perubahan bisa dilakukan pada diri sendiri dan lingkungan keluarga. 

"Lakukan hal sederhana, jangan buang sampah sembarangan, buang di tempatnya. Karena kita harus mengembalikan apa yang kita pinjam dari anak cucu kita, tindakan kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan itu sudah sangat berarti," ucapnya. 

Dia berharap gerakan peduli lingkungan terus bertumbuh dan kelak bisa menjadi kebiasaan dalam masyarakat. Selama ini dia mengatakan pemerintah baik kota maupun provinsi melakukan Dinas Lingkungan Hidup sudah banyak mendukung gerakan kepemudaan yang konsen terhadap lingkungan. 

Dia dan teman-temannya dari komunitas lain seperti Aku Belajar, Pipet kite, Aisec Untan dll berharap lebih banyak anak muda Pontianak yang bergabung dalam gerakan ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved