Terbuat dari Kayu, Mouse ini Harganya Selangit, Sama dengan Beli Puluhan Motor

Mouse buatan Engelbart terdiri dari sebuah cangkang kayu yang dilengkapi dengan dua buah bola logam bergerigi di dalamnya.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Ilustrasi 

Jadi, pemberian perintah kemungkinan masih dilakukan melalui keyboard.

Pada 1970, Engelbart mendapatkan hak paten atas penemuannya.

Penemuan tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Xerox pada 1972. Kemudian pada 1981, Xerox memulai produksi tetikus pertamanya untuk tujuan komersial.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun KompasTekno dari Tech Spot, Kamis (4/1/2018), mouse generasi pertama tidak begitu booming.

Pasalnya, harga yang dipatok cukup mahal.

Sebuah mouse pada saat itu dijual seharga 20.000 dollar AS (Rp 268 juta). 

Seiring perkembangan zaman, harga mouse berangsur-angsur menjadi terjangkau.

Sebab di tahun 80-an, beberapa perusahaan seperti Apple berupaya menciptakan mouse dengan harga murah.

Mereka mengganti pelat besi dengan encoder roda optik yang lebih bebas bergerak.

Selain itu, Apple juga menambahkan satu buah tombol pada mouse.

Tujuannya adalah mempermudah pengguna memberi perintah pada perangkat komputer.

Sejak itulah mouse mulai populer di kalangan pengguna komputer.

Kini, jenis mouse semakin beraneka ragam sesuai dengan fungsi dan harganya.

Ada jenis yang yang masih memerlukan sambungan kabel sebagai penghubung perangkat.

Ada juga mouse jenis Bluetooth yang terkoneksi tanpa butuh kabel. 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved