Ketua DPW Ingatkan Pemuda Nasdem, Jaga Marwah Partai dan Tidak SARA
Partai Nasdem sudah punya modal 36 DPR RI, 56 kursi di Kalbar, 5 kursi di tingkat provinsi
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Kalimantan Barat (Kalbar), Syarif Abdullah Alkadrie, mengingatkan agar semua anggota mampu menjaga marwah partai, terutama dalam monet politik sebentar lagi, saat rakerwil Garda Pemuda Nasdem Kalbar Tahun 2018 di Hotel Orchardz, Jalan Gajah Mada Pontianak, Minggu (7/1/2018)
"Nasdem impiannya dan harapan besar agar kita up 100 kursi. Jadi artinya, pencapaian ini perlu pengorbanan, dedikasi, dan rasa militan terhadap partai," katanya, Minggu (7/1/2018).
Baca: Garda Pemuda Nasdem Kalbar Gelar Rakerwil Tahun 2018, Syarif Abdullah Alkadrie Sebut Strategis
Dia mengungkapkan, modal yang telah dimiliki Nasdem saat ini sudah bisa membawa rasa optimis.
"Partai Nasdem sudah punya modal 36 DPR RI, 56 kursi di Kalbar, 5 kursi di tingkat provinsi," tuturnya.
Kembali dia mengingatkan jika dilihat dari historis, Nasdem awalnya tidak memiliki apa-apa.
"Duly kita tisak punya apa-apa, tidak ada DPR RI, DPRD, Menteri, Presiden, sekarang semuanya ada. Kalbar punya DPR Ri, punya DPRD di semua kabupaten, di kota punya anggota legislatif bahkan sampai 6 kita punya pimpinan, kita juga punya 3 bupati di kabupaten, Insyaallah kita bisa punya gubernur," ungkapnya disusul tepuk tangan peserta rapat.
Baca: PDIP Usung Keponakan Megawati di Pilgub Sumatera Selatan
Dia mengajak agar sebagai garda terdepan, para anggota Garda Pemuda Nasdem bisa membuat harapan itu tercapai.
"Kita harus semangat, kita pun angan-angan. Saudara sebagai Garda, harus punya semangat dan militansi. Apalagi masih muda-muda," ujarnya.
Sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Kalimantan Barat, dia mengingatkan agar tidak ada yang mengembangkan isu SARA dalam kampanye nanti.
"Nasdem tidak ingin mengekpolitasi suara rakyat dan jangan ada mengembangkan isu SARA, tidak ada untungnya," pungkasnya.