Petrus Lengkong Tutup Usia
Sempat Sembuh, Beni Ceritakan Sakit yang di Derita Ayahnya
Sembuh dari berobat di Serukam, ada dilakukan operasi untuk mengambil sampel pada kelenjarnya yang bengkak
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Seniman Dayak, Petrus Lengkong meninggal dunia di Rumah Sakit Santo Vincentius, Jalan Diponegoro, Kota Singkawang, Jumat (5/1/2018).
Anak pertama Petrus, Beni Projasa (41) menceritakan, awal ayahnya sakit setelah kepulangan dari berkegiatan kebudayaan di Kabupaten Sintang dengan gejala cekukkan.
Kemudian ayahnya dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Bengkayang dan sempat sembuh, tetapi hanya lima hari.
Lantas dibawa lagi ke rumah sakit di Bengkayang dan kembali sembuh. Tapi hanya dua tiga hari, langsung rujuk lagi ke Rumah Sakit Umum Bethesda Serukam Kabupaten Bengkayang.
"Di sana didapat hasil bahwa Petrus mengalami pembengkakkan di empedunya. Kemudian ada infeksi di saluran pernapasan," katanya.
(Baca: BREAKING NEWS: Seniman Dayak Petrus Lengkong Tutup Usia )
Sembuh dari berobat di Serukam, ada dilakukan operasi untuk mengambil sampel pada kelenjarnya yang bengkak.
Sampel itu dikirim ke Kuching, Serawak, Malaysia. Setelah dari Serukam, ia sembuh. Namun sekitar dua mingguan kemudian, tiba-tiba drop lagi.
"Kita langsung bawa ke Rumah Sakit Umum Santo Vincentius Kota Singkawang. Di sini hampir sekitar dua mingguan," ceritanya.
Menurut diagnosis dokter, ada penyumbatan di empedunya sehingga racun-racun tidak bisa tersaring. Kedua ada sesuatu di paru-paru.
(Baca: KPU Kota Pontianak Gelar Sosialisasi Pendaftaran Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota )
Sorenya sudah dilakukan rembuk keluarga bersama komunitas Matu' Ano Borneo dan disepakati juga bersama donatur yang ada untuk merujuk ayahnya ke Kuching, Serawak, Malaysia dengan harapan di sana bisa sembuh.
Pihak keluarga dan kerabat sudah berusaha, bahkan rencananya hari ini akan berangkat. Hal juga sudah disampaikan ke Petrus dan beliau hanya tersenyum.
Petrus mengalami sakit sekitar tiga bulan, namun yang parah dalam satu bulan ini. Dua bulan yang lalu awalnya hanya cekukkan.
"Diagnosa dokter itu tidak boleh kalau terlalu lama, namun ternyata bapak tidak memperdulikan," tutur Beni.