BPBD Salurkan Bantuan Motor Pemadam Api
Ia menegaskan melalui rapat koodinasi ini juga diharapkan dapat terwujudnya pencegahan yang matang dibidang penanggulangan bencana.
Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang menyelenggarakan rapat koordinasi dan kontijensi penanggulangan bencana. Kegiatan yang dihadiri berbagai pihak terkait itu diselenggarakan di Hotel Patra, Rabu (27/12/2017).
“Pada kegiatan ini ada juga penyaluran bantuan ke Desa Sungai Besar Kecamatan Matan Hilir Selatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Ketapang, Gusti Indra Kusuma melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ketapang, Sumiransyah disela-sela kegiatan.
Baca: Lakukan Patroli Natal, Polsek Silaturahmi ke Warga Natal
Ia memaparkan bantuan yang disalurkan itu di antaranya berupa dua motor trail dan satu motor pemadam api. Tujuannya agar bisa digunakan pihak Desa Sungai Besar untuk mencegah dan menanggulangi bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan.
Baca: Modus Baru Narkoba Cair, Begini Penjelasan BNNP Kalbar
“Bantuan ini dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat diserahkan ke BPBD Ketapang. Kemudian BPBD Ketapang menyalurkan atau menyerahkannya lagi ke Desa Sungai Besar yang diterima kepala desanya secara simbolis tadi,” ungkapnya.
Sumiransyah mengungkapkan pada 2017 di Ketapang tidak ada terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan yang parah. Sehingga tidak juga terjadi bencana asap yang pernah melanda Ketapang pada tahun-tahun sebelumnya.
Ia menegaskan keberhasilan pada 2017 ini harus di pertahankan dan ditingkatkan. Sehingga selamanya Ketapang tidak pernah lagi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan. Serta bencana asap yang sangat merugikan semua pihak.
“Makanya kita tidak ingin terlena terhadap keberhasilan pada 2017 ini. Tapi kita terus berupaya meningkatkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Ketapang. Satu di antaranya menyalurkan fasilitas seperti motor pemadam api itu,” ucapnya.
Bupati Ketapang, Martin Rantan mengatakan rapat koodinasi ini merupakan kebanggaan sekaligus cambuk agar dapat mengatasi bencana di Ketapang sedini mungkin. Apalagi kondisi geografis di Ketapang memang sering terjadi bencana.
“Namun rapat koordinasi ini utama merupakan upaya untuk mencegah terjadinya bencana seperti kebakaran hutan dan lahan di Ketapang,” kata Bupati melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum Setda Ketapang, Padlin.
Ia menegaskan melalui rapat koodinasi ini juga diharapkan dapat terwujudnya pencegahan yang matang dibidang penanggulangan bencana.
Serta terjalinya hubungan dan sinergi yang harmonis antar BPBD dengan stakeholder lainnya.
Bupati menegaskan sebagai daerah rawan bencana disebabkan faktor alam, non alam dan ulah manusia juga. Sehingga Ketapang hingga saat ini masih belum dapat sepenuhnya mampu meniadakan resiko bencana seperti kebakaran hutan dan lahan.