Sering Alami Mimpi Buruk yang Berulang? Bisa Jadi Otakmu Beri Suatu Tanda, Berikut Penjelasannya

Pernahkah Anda mengalami mimpi buruk yang berulang-ulang? Bisa jadi itu adalah tanda bagi otak Anda untuk meminta bantuan.

Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
Tribun Lampung
Ilustrasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID --Tidak dapat dipungkiri jika elemen dalam kehidupan kita ketika sadar akan mempengaruhi apa yang akan terjadi di dalam mimpi.

Tapi, pernahkah Anda mengalami mimpi buruk yang berulang-ulang?

Bisa jadi itu adalah tanda bagi otak Anda untuk meminta bantuan.

Baca: Setelah Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Trump Ancam Negara Pendukung PPB Terkait Hal Ini!

Sebuah karya ilmiah baru-baru ini diterbitkan oleh Jurnal Motivasi dan Emosi.

Mereka menemukan kaitan antara mimpi buruk dengan frustrasi berulan-ulang berasal dari kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi.

Dipimpin oleh Netta Weinsten, seorang dosen senior psikologi sosial dan lingkungan Universitas Cardiff, sebuah tim psikolog mulai mengeksplorasi hubungan antara mimpi buruk dan pemenuhan tiga kebutuhan psikologis.

Di antaranya adalah kebutuhan otonomi, kompetensi, dan perasaan yang terhubung dengan orang lain.

Pada dua penelitian pertama, para peneliti bertanya kepada 200 sukarelawan apakah mereka mengalami mimpi buruk secara umum.

Dan jika demikian,seberapa sering?

Mimpi tersebut termasuk mimpi terjatuh, dikejar, dibuat takut, hingga telanjang di depan umum.

Mimpi terulang yang paling umum diserang atau dikejar, jatuh, dan dibekukan ketakutan, sementara mimpi buruk yang paling umum diserang sedang diserang atau dikejar, dibekukan dengan rasa takut, dan dikurung.

Dalam studi kedua, 110 peserta diminta untuk menyelesaikan survei awal yang menilai apakah kebutuhan psikologis mereka terpenuhi.

Baca: Penerapan E-Money di SPBU Harus Disosialisasikan Dengan Masif

Kemudian, selama tiga hari, mereka melaporkan perasaan kepuasan mental atau frustrasi setiap malam dan menggambarkan suasana hati mereka sehari-hari sebagai sesuatu yang positif atau negatif.

Mereka juga menyimpan buku harian mimpi selama waktu itu.

Melansir viralnova, Kamis (21/12/2017),meskipun menyebutkan kenangan akan mimpi bukanlah sesuatu yang paling dapat diandalkan, para periset menemukan sebuah tren dalam hasilnya.

Peserta yang melaporkan kebutuhan psikologis mereka tidak terpenuhi hari itu, mengalami mood negatif dan kemungkinan besar mimipi buruk lebih sering.

Baca: Anggota Manggala Agni Singkawang Lakukan Tes Narkoba

"Emosi mimpi negatif mungkin berakibat langsung dari kejadian mimpi yang menyusahkan," bunyi tulisan dalam penelitian tersebut.

Penelitian ini berhasil mewakili usah apara psikiatri untuk memproses dan memahami pengalaman yang terbangun secara psikologis. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved