Padahal Sehat, Seorang Ibu Bilang Anaknya Kena Kanker, Hingga Lakukan 13 Operasi yang Tak Perlu

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang wanita dari Texas ditangkap karena cedera berat yang dialaminya anaknya setelah dia meyakinkan dokter jika anaknya sakit parah.

Sehingga menyebabkan banyak operasi yang tak perlu dilakukan.

Baca: Membanggakan! Riana The Scared Juarai Asias Got Talent 2017

Kaylene Bowen (34) membawa anaknya Chistopher (8) ke rumah sakit.

Sejak kelahirannya terhitung itu adalah kunjungan ke-323.

Dia kemudian berbohong pada dokter jika anaknya memiliki alergi susu dan memerlukan transplantasi paru-paru karena efek samping yang parah.

Dilansir dari Mail Online pada Jumat (15/12/2017), di laman Facebooknya, Bowen menyiarkan jika anaknya menderita kanker.

Hal itu mengakibatkan Chistopher mengalami operasi besar sebanyak 13 kali untuk menyakit yang dituduhkan.

Menurut jaksa, operasi paling banyak di lakukan di Children's Medical Center of Dallas.

Ibu yang menipu itu juga melangkah lebih jauh dengan membuat halaman crowdfunding dan menghubungi Child Protective Service.

Menurut NBC Dallas Fort, keduanya membenarkan, Chistopher sebenarnya tidak sakit.

Berdasarkan keterangan Ryan Crawford, ayah Christopher, Bowen akan mengatakan pada dokter selama kunjungan, anaknya muntah setiap kali minum susu.

"Dia kemudian menyatakan pada hakim, jika dokter menyatakan anak saya tidak akan bisa berjalan," kata Crawford.

"Kemudian, dia menyatakan, anaknya memiliki masalah makan dan membutuhkan tabung makanan," lanjutnya.

Pasangan yang sekarang telah berpisah ini awalnya berkencan pada 2009 saat Bowen tahu dia hamil.

"Saya berada di sebuah klub dan dia tampak seperti wanita yang baik, menyenangkan, dan cantik," terangnya.

Sekarang Crawford mengatakan, dia khawatir daripada anaknya, Bowen sebenarnya memiliki gangguan medis.

Dia yakin, Bowen berada dalam kondisi yang disebut Munchhausen atau gangguan kejiwaan di mana orang menciptakan gejala atau penyakit pada diri mereka atau anak mereka untuk mendapatkan penanganan medis, perhatian, dan simpati.

Perilaku ini bisa berasal dari perasaan harga diri yang buruk, stres, kegelisahan atau kebutuhan untuk mendapatkan perhatian.

"Ini dimulai delapan hari setelah anak kami lahir," Crawford mengatakan tentang perilaku Bowen yang ekstrem.

Masalahnya meningkat sampai akhirnya, dia mengklaim anaknya sekarat.

Baca: Ingat Istri Tercantik Presiden Soekarno, Ratna Sari Dewi? Begini Kabarnya Sekarang

"Saya ngeri karena apa yang saya tahu, anak saya baik-baik saja. Dia hanya butuh perhatian," tambahnya.

"Begini banyak operasi yang dilakukan dia bisa saja meninggal. Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkannya," ujarnya kepasa NBC 5.

(Tribunnews/Vika Widiastuti)