Saat ini Penyakit Demam Berdarah di Sintang Sudah 206 Kasus, Turun Dari Tahun Lalu

Semua sudah ada di tiap kecamatan kasusnya, data DBD di Kabupaten Sintang angka terakhir ini 260 kasus. Dengan angka kematian...

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/WAHIDIN
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengungkapkan berdasarkan data yang dihimpun sampai saat ini, seluruh kecamatan di Kabupaten Sintang sudah ditemukan adanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Semua sudah ada di tiap kecamatan kasusnya, data DBD di Kabupaten Sintang angka terakhir ini 260 kasus. Dengan angka kematian satu orang akibat DBD, yang di Tempunak sekitar akhir Oktober kemarin," katanya kepada Tribun Pontianak, Kamis (7/12/2017) pagi.

Berdasarkan data tersebut, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat.

(Baca: Kalbar 24 Jam - Gebby Vesta Mengamuk, Sampai Polda Kalbar Bongkar Jaringan Gay di Pontianak ) 

Terlebih menurutnya beberapa waktu belakangan curah hujan makin tinggi.

Oleh karena itu, makanya masyarakat harus tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

"Kuncinya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jangan lagi ada sampah yang menumpuk di sekitar rumah. Taburkan Abate dan kuras tong air. Kita harus sama-sama mencegah DBD. Kalau untuk fogging, itu jangan terlalu diharapkan," jelasnya.

Menurutnya jika difogging hari ini dua tiga hari kemudian nyamuknya balik lagi.

Paling aman adalah memberantas sarang nyamuk tempat perkembangbiakan.

Kemudian dengan cara penerapan PHBS.

Fogging hanya dilakukan jika sudah ditemukan kasus.

"Ada kasus DBD di suatu lokasi kemudian kita lakukan penyelidikan epidemiologi dan kita lakukan fogging. Fogging itu efektif, untuk beberapa hari saja. Tapi yang selamanya itu kalau sarang nyamuknya tidak ada. Agar nyamuk tidak berkembang biak dan aman," terangnya.

"Selain itu, kita juga selalu melakukan pembagian abate dari puskesmas. Abate juga ada disalurkan di lurah dan kepala desa. Penyuluhan juga sudah, sementara itu usaha yang kita lakukan . Tapi usaha kita tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat," katanya.

Jika dibandingkan tahun lalu, menurut Sinto angka 260 masih belum di atasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved