Tribun Eksklusif

Sumbangan Buat Komite Tak Lagi Gratis, Tanggapan Murid SMK Ini Masuk Akal

Sementara itu, siswa lainnya, Gilbert mengaku tidak keberatan dengan dihapusnya SPP gratis tersebut.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Pungutan di Sekolah 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkait tidak diberlakukannya lagi uang SPP gratis di SMK Negeri 3, Jalan S Parman, Pontianak, seorang siswa, Edo Bayu Sanjaya mengaku keberatan dengan hal tersebut.

"Soalnya kasihan orangtua, padahal sebelumnya kan gratis, tapi sekarang harus bayar," kata Edo.

Edo mengatakan, orangtuanya di rumah pun sempat mengeluh dengan aturan baru terkait dihapusnya uang SPP gratis itu.

"Mereka juga kan setiap bulan harus bayar listrik, cicilan, jadi pernah waktu itu mereka mengeluh sekarang harus bayar SPP," ungkap siswa kelas XI itu.

(Baca: 5 Sosok Guru Asal Kalbar, Udah Cantik Parasnya Cantik Pula Hatinya )

Setelah uang SPP gratis itu dihapus, kata Edo, tidak banyak hal yang berubah di sekolahnya, namun ia juga tak menampik jika memang ada beberapa pembaruan fasilitas olahraga.

"Kemarin fasilitas lapangan futsal sudah direnovasi sama sekolah," ujar Edo.

Edo mengaku diminta untuk membayar uang SPP sebesar Rp 100 ribu setiap bulannya oleh pihak sekolah.

"Mulai berlaku kemarin setelah memasuki semester ini, bulan Juli kalau tidak salah," tambahnya.

Sementara itu, siswa lainnya, Gilbert mengaku tidak keberatan dengan dihapusnya uang SPP gratis tersebut.

"Tidak masalah sih, karena sekolah kan juga perlu biaya untuk bayar listrik atau kebutuhan-kebutuhan lain," kata Gilbert.

(Baca: Orangtua Murid Merasa Berat Bayar Sumbangan Komite Sekolah, Berapa Sih? )

Gilbert mengatakan, orangtuanya pun selama ini tidak pernah mengeluh atau protes dengan aturan baru yang mulai berlaku sejak Juli itu.

"Tidak pernah juga sih saya dengar mereka mengeluh," tambah salah seorang pengurus Bank Mini di SMKN 3 itu.

Pihak sekolah pun, kata Gilbert, sejak uang SPP gratis itu dihapus, sering memberikan bantuan dana kepada ia dan rekan-rekannya saat mengadakan kegiatan di sekolah.

"Tapi kalau (kegiatan) yang membutuhkan dana besar biasanya hanya dibantu sebagian, tidak semuanya," ucap Gilbert.

Gilbert juga mengungkapkan, sebelum aturan uang SPP gratis itu dihapus, siswa-siswi yang berhak mendapatkan penggratisan uang SPP adalah hanya pelajar yang berdomisili di Kota Pontianak.

"Kalau yang dari luar seperti Kubu Raya tidak dapat SPP gratis," katanya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved