Game Tiang Listrik Sindir Setya Novanto? Permainannya Kocak dan Asyik Lho

Anda akan dapat poin dengan syarat mobil merah menabrak tiang listrik yang bergerak di jalan raya.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Google
Game Tiang Listrik 

TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kecelakaan yang melibatkan mobil yang ditumpangi Ketua DPR RI, Setya Novanto, Kamis (16/11/2017) malam, menjadi topik paling banyak diperbincangkan sepanjang, Jumat (17/11/2017) ini.

Bukan saja kondisi mobil dan fisik Setya Novanto, tiang listrik yang ditabrak Toyota Fortuner hitam ternyata paling banyak diperbincangkan.

Hal itu bisa saja diterima akal, karena Kamis kemarin adalah deadline Ketua Umum Partai Golkar itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK memberi deadline kepada Novanto hingga Kamis malam.

(Baca: 6 Istilah Ini Jadi Tren Usai Kasus Kecelakaan Setya Novanto, Nomor 4 Tiang Listrik )

Bila Novanto tidak datang, KPK akan berkoordinasi dengan Polri soal penerbitan surat daftar pencarian orang (DPO).

Hal ini pun tertunda karena Novanto harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Permata Hijau akibat kecelakaan tersebut.

Sebagian besar masyarakat pun menilai peristiwa ini seperti sudah dirancang sedemikian rupa tak ubahnya sebuah drama atau sinetron. 

Meme lucu dan ungkapan-ungkapan bernada sindiran pun bermunculan.

Ternyata tidak sampai di situ, orang kreatif pun memanfaatkan kesempatan ini dengan membuat aplikasi game online bernama Tiang Listrik.

(Baca: Sudah 6 Bulan Dipenjara, Kabar Terkini Ahok Cukup Mengejutkan )

Cara mainnya sangat sederhana.

  1. Anda akan dapat poin dengan syarat mobil merah menabrak tiang listrik yang bergerak di jalan raya.  

Game ini dapat Anda instal melalui Google Play dan Play Store.

Cukup asyik, coba aja deh!!!

4 Kejanggalan

Ketua Generasi Muda Partai Golkar  Ahmad Doli Kurnia mencatat setidaknya ada empat kejanggalan dari kecelakaan yang menimpa Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

"Banyak sekali kejanggalan yang bisa kita saksikan dengan peristiwa kecelakaan SN tadi malam itu," ujar Doli melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11/2017).

Pertama, jenis mobil yang ditumpangi Novanto menurutnya bukan level Novanto. Saat kecelakaan terjadi, Novanto berada di dalam mobil Toyota Fortuner hitam.

"Selama ini SN itu hidup dengan kemewahan dan harta melimpah. Saya tidak pernah melihat dia memiliki atau mau berkendaraan mobil sekelas Fortuner," kata dia.

Kedua, lanjut Doli, Novanto selalu didampingi banyak ajudan serta dikawal patroli dan pengawalan polisi lalu lintas jika bepergian ke mana-mana. Sementara saat itu mobil yang ditumpangi Novanto tak mendapat pengawalan.

Ketiga, pihak Novanto beralasan terburu-buru mau pergi ke KPK. Padahal, satu hari sebelum kejadian, Novanto justru tak ditemukan keberadaannya karena menghindari penjemputan paksa.

Keempat, jika dilihat dari kerusakan mobil yang ditumpangi Novanto, Doli menilai, hal itu  tergolong kecelakaan ringan. Dari kerusakannya, bahkan seperti disengaja ditabrakkan.

Ia pun menilai aneh Novanto bisa terluka parah dengan kategori kecelakaan ringan seperti itu.

"Sulit untuk tidak bisa kita simpulkan bahwa semua itu adalah rekayasa untuk SN kembali menghambat proses hukum yang sedang berjalan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menduga Novanto akan menampilkan skenario baru agar dia terbebas dari proses hukum.

"Saya menduga skenario berikutnya setelah kecelakaan ini adalah SN akan menyatakan dirinya gegar otak, amnesia, lupa ingatan, dan berharap kasusnya tidak dapat diteruskan," kata Doli.

Ia menambahkan, bukan tidak mungkin setelah itu Novanto berupaya meminta izin berobat ke luar negeri sebagai bagian dari upaya melarikan diri.

(Baca: Hilman, Wartawan Metro TV Pengemudi Mobil Setya Novanto Tersangka )

Namun, Doli meyakini masyarakat sudah cerdas dan mampu menganalisis berbagai informasi yang ada.

"Memang tidak perlu terlalu cerdas juga untuk menganalisis akal bulus SN itu," tuturnya.

Diberitakan, Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis (16/11/2017) malam.

Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Selatan.

"Perlu MRI, luka di bagian sini (pelipis), benjol besar segede bakpao," ujar kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi.

Kecelakaan itu sekaligus mengungkap keberadaan Novanto. Sebab, ketika penyidik KPK mendatangi rumahnya, Rabu (15/11/2017), untuk melakukan penjemputan paksa, Novanto tidak diketahui keberadaannya.

Pada Jumat pagi, Novanto dipindahkan ke Rumah sakit Cipto Mangunkusumo.

(Baca: Kronologi Setya Novanto Kecelakaan! Fakta Mengejutkan Terjadi Pada Ajudan )

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novanto dibawa ke RSCM untuk kebutuhan tindakan medis lebih lanjut.

"Setelah dilakukan pengecekan sejumlah kondisi kesehatan tersangka SN, siang ini untuk kebutuhan tindakan lebih lanjut seperti CT scan, yang bersangkutan dibawa ke RSCM," kata Febri saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurut Febri, langkah ini dilakukan untuk menentukan tindakan hukum selanjutnya terhadap Novanto. Setelah itu, KPK akan memutuskan apakah Novanto akan dipindahkan perawatannya ke RSCM. (kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved