Pahmi: Generasi Muda Banyak Tak Kenali Pahlawan di Daerah

Mereka terus di sibukkan keingintahuannya dengan fashion dan style, sehingga mereka pun melupakan sang pendiri negeri,

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / Tito Ramadhani
Pahmi Ardi, mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), aktivis dan juga sebagai Ketua Forum Mahasiswa Bidik Misi Poltesa. 

"Mengapa muatan pelajaran sejarah daerah diabaikan dan bahkan tidak dianggap, padahal kita harus mengetahui bahwa muatan sejarah adalah sebuah kebanggaan dan semangat bagi kita, yang mana harus selalu sering kita gaungkan dan kita sebarluaskan," jelasnya.

Lanjut Pahmi, hal tersebut juga menyebabkan timbulnya rasa kurang percaya diri, untuk membanggakan daerah sendiri.

"Kurangnya pengetahuan sejarah daerah, terkhusus tentang sejarah pahlawan perjuangan rakyat Sambas dalam menumpas kolonial, akan mengakibatkan kurangnya rasa kepercayaan diri kita untuk membanggakan daerah kita sendiri," ujarnya.

Pahmi berharap pemerintah daerah harus bisa mengambil kebijakan, untuk mengakomodir hal ini, terutama untuk menggaungkan tokoh pembebas Negeri Serambi Mekah dari penjajahan Kolonial Belanda.

"Inilah tugas dari Pemda dan Dinas terkait. Mereka harus bisa mengambil suatu kebijakan untuk mengenalkan dan menggaungkan semangat pahlawan di Sambas, agar bisa dimuat dalam kurikulum pendidikan daerah. Sehingga kebutaan generasi saat ini tentang sejarah pahlawan daerah, tidak akan terjadi pada generasi berikutnya," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved