Pameran Ekonomi Kreatif 2017
UKM dan Komunitas Penggerak Ekonomi Kreatif
Pameran Ekonomi Kreatif ini diakuinya merupakan kegiatan luar biasa, di mana UKM dan Komunitas menjadi penggeraknya.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Listya Sekar Siwi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Pontianak, Syarif Saleh Alqadrie mengatakan pameran Ekonomi Kreatif merupakan satu kegiatan di mana para pelaku yang ikut terlibat banyak dari komunitas. Dalam satu tahun, ia berharap pameran ini harus berulang, tahun ini sendiri sudah dua kali.
"Tiga sampai empat kali festival kuliner digelar di Pontianak. Ekonomi kreatif itu ada kria, kuliner, serta fashion. Di mana kuliner itu yang paling luar biasa," ungkapnya pada tribunpontianak.co.id, Minggu (29/10/2017).
Pameran Ekonomi Kreatif ini diakuinya merupakan kegiatan luar biasa, di mana UKM dan Komunitas menjadi penggeraknya.
Kedepan ia berharap yang ikut serta ini semakin berpengalaman.
"Contoh sotong pangkong, mereka banyak tidak percaya diri. Sekarang kita gratiskan mereka ikut kedepan mudah-mudahan bisa biayai diri sendiri," jelasnya.
(Baca: Penampilan Coffternoon Hibur Pengunjung Pameran Ekraf 2017 )
Satu negara akan maju kalau anak muda kreatif, ia mengatakan kalau anak muda masa bodo dan tidak ada kegiatan positif akan hancur negara itu.
"Kalau anak muda maju, tidak perlu jadi pns jadi pengusaha saja tapi kembali lagi bagaimana mereka dibina. Mereka punya ide tapi tak berani jualnya. Tinggal dari Disporapar yang berdayakan, nanti sepenuhnya kegiatan serahkan kepada mereka," katanya.
Potensi anak mudapun diakuinya sangat luar biasa, komunitas sebagai penggerak perlu merangkul dan memanggil teman-temannya untuk melakukan hal yang baru dalam bidang ekonomi kreatif, perlu komunikasi, kerjasama serta persatuan.
"Apalagi bidang musik, mc, lakukanlah dan kedepan ujung-ujungnya lebih ke Ekonomi Mandiri. Mereka mendapatkan rupiah dari hobi mereka, tingkatkan kemampuan pemuda dari basis bakat yang mereka miliki," tuturnya.
Pemerintah juga punya pelatihan untuk membantu anak muda yang belum menemukan jati diri tetapi memiliki bakat dan pasion di satu bidang.
"Mereka kita kumpulkan dan data, ayo gabung. Kami data anak pelajar sekolah 3 sma, merekakan tidak semua bisa ke perguruan tinggi. Kita support dan arahkan. Kalau suka main hp jadilah di bidang IT,suka foto jadi fotografer. Kan ekonomi kreatif juga itu," tukasnya.