Fakta Menarik dari Romy Rafael Master Hipnotis Indonesia, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring di Amerika
Selama di Amerika Romy berkerja sebagai babysitter, tukang cuci piring , hal ini dilakukannya karena dia tidak memiliki visa wisata.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Tak Banyak Teman Saat SMA
Romy Rafael yang bernama asli Romy Tunggul Widodo lelaki ini hobi membaca buku bahasa Inggris daripada terjemahan , karena hasilnya beda, Romy memang lebih kuat di linguistik.
Bahasa Inggris Romy lancar karena belajar dari buku, kamus, nonton film barat enggak pernah lihat teksnya, langsung mendengar percakapannya.
Disekolahnya Romy tidak memiliki banyak teman , karena ia tidak bisa main basket dan yang lainnya seperti teman mereka yang lainnya , Romy hanya sering bergaul dengan teman sebangku nya karena sama-sama pendiam.
Dan Romy pun lebih suka berteman dengan buku , ia jarang sekali bermain ke rumah-rumah tetangganya.
Karena suka membaca buku cita-cita Romy inipun berbeda dengan anak-anak seusianya , dia ingin menjadi seorang koki , mau jadi astronot karena bisa melihat keindahan alam semesta.
Rela Jadi Tukang Cuci Piring Demi Impian
Selepas SMA Romy memilih kuliah di UNAIR Surabaya Fakultas Ekonomi karena biar satu Kampus dengan pacarnya ( Ury Kartha Diayu Shinta ) dari pacarnya lah dia tau program Network 21 yaitu sebuah support sistem soal pengajaran dan logika.
Romy juga pernah tilep uang untuk belajar hipnosis, ia berkata pada Orang Tua nya ingin belajar kursus bahasa inggris ditempat yang mahal, tetapi uang untuk membayar kursus itu dia pakai untuk uang belajar hipnosis.
Dan Romy juga rajin membaca dan membeli buku hipnosis.
Dan Romy nekat belajar hipnosis ke Amerika , dan biaya nya diambilnya dari sebagian modal untuk membangun bisnis warnet ayahnya.
Sesuai dengan rencana yang dituliskannya di buku kucel nya itu dia akan pergi ke Amerika, tentu saja Romy tidak memberitahu orang tuanya terlebih dahulu , dan ketika sudah sampai disana baru dia akan mengabarinya.
Romy Rafael memilih belajar hipnosis di USA karena pada saat itu di Indonesia belum ada yang bisa memberikan sertifikasi hipnoterapi.
Selama di Amerika Romy berkerja sebagai babysitter, tukang cuci piring , hal ini dilakukannya karena dia tidak memiliki visa wisata.
Banyak yang Romy pelajari saat di Amerika mulai dari fisik manusia hingga bagaimana manusia berkomunikasi.