Tenaga Pendidik PAUD di Kepulauan Sepi Peminat, Akhirnya Jadi Begini
Tenaga Pendidik untuk PAUD di daerah Kepulauan masih sepi peminat sehingga tidak ada aktivitas di lokasi
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO. ID, KAYONG UTARA – Tenaga Pendidik untuk PAUD di daerah Kepulauan masih sepi peminat sehingga menyebabkan tidak ada aktivitas di lokasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) daerah Kepulauan.
Kepala Bidang Pengembangan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kayong Utara Rahma Idrus mengatakan, saat ini PAUD yang dibangun pemerintah daerah memang masih belum beroperasi dengan maksimal karena tidak adanya tenaga pengajar yang ingin ditempatkan di daerah kepulauan.
(Baca: Bantuan 4 Speaker Diharap Bisa Pupuk Rasa Nasionalisme )
“Jadi kendalanya disitu. Kita kurang tenaga pendidik di daerah kepulauan sehingga PAUD yang dibangun pun belum berjalan,” kata Rahma Idrus.
(Baca: Foto-foto Peringatan Hari Jadi Kota Pontianak ke-246 )
Minimnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi guru S1 PAUD juga menjadi permasalahan utama penyelenggaraan pendidik anak di usia antara 2-6 tahun tersebut terutama di daerah kepulauan.
“Kita mau mengirim tenaga honorer kesana, tidak mungkin karena tidak sesuai dengan budgetnya,” terangnya.
Sedangkan masyarakat kepulauan Karimata sendiri enggan menjadi tenaga pendidik disana dikarenakan honor yang kecil.
(Baca: DRONE - Ribuan Warga Pontianak Berjepin di HUT Kota Pontianak ke 246 )
“Jadi kalau standar dinas pendidikan itu untuk stimulan tenaga honor PAUD itu hanya Rp 400 sampai Rp 500 ribu, mereka disana yang bisa mengajar lebih memilih menjadi perangkat desa karena honornya lebih besar sekitar Rp 700 ribu,” ungkapnya.