Panglima TNI Ditolak Masuk Amerika Serikat, Apa Sih Maunya Donald Trump?

"Kalau langsung berangkat, tahu-tahu di sana tidak boleh, bahkan ditangkap, itu bagaimana ?" tanya Wuryanto.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNNEWS.COM/Kolonel Inf Bedali Harefa
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat melarang Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo, masuk ke wilayahnya.

Hal itu diketahui saat rombongan Panglima TNI, tengah melakukan "check-in" di terminal internasional, Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/10/2017).

Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, menjelaskan saat melakukan "check-in" atau registrasi ulang, sang petugas Emirates Airline yang melayani rombongan itu, memberitahukan bahwa pemerintah AS telah melakukan pelarangan.

(Baca: Kasat Reskrim Polres Bengkayang Beber Kronologi Pengepungan Pekerja Peti Asal Tasikmalaya )

"Beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," ujar Wuryanto dalam konfrensi pers di kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).

(Baca: LIVE STREAMING Juventus Vs Udinese! Panggung Pelampiasan Si Nyonya Tua )

Rombongan Panglima TNI saat itu antara lain terdiri dari Asintel Panglima TNI, Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, seorang staf intelijen, serta Asisten Pribadi Panglima TNI.

Panglima TNI dan rombongan, sedianya berangkat ke AS, untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan tanggal 23 - 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Ia datang atas undangan langsung dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Jenderal Joseph. F. Durfort Jr.

(Baca: Beginilah Antusiasnya 270 Peserta Ikuti Lomba Memancing Udang Galah )

Walaupun larangan tersebut hanya disampaikan lisan, Gatot Nurmantyo tidak mau ambil resiko.

Alhasil seluruh rombongan, batal berangkat.

"Kalau langsung berangkat, tahu-tahu di sana tidak boleh, bahkan ditangkap, itu bagaimana ?" tanya Wuryanto.

Panglima TNI kemudian melaporkan hal tersebut ke Presiden RI. Joko Widodo melalui ajudan Presiden serta Menteri Luar Negeri (Menlu).

(Baca: Prihatin Dengan Kondisi Nevawati, Puluhan Pelajar SMAN 3 Teluk Keramat Galang Dana di 5 Desa )

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved