Tanggapi Aksi Demo GGD, Jarot: Sejak Awal Kita Menolak
Ia menegaskan bahwa jangan sampai peserta GGD ini yang kemudian disalahkan. Pada persoalannya ialah yang salah sistem rekrutmen dari pusat.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno menanggapi secara bijak aksi demo penolakan Guru Garis Depan (GGD) yang dilakukan oleh sejumlah organisasi, aliansi, dan mahasiswa di Gedung DPRD Kabupaten Sintang kemarin.
Menurutnya apa yang disuarakan oleh massa demo mengenai program GGD yang tidak memprioritaskan putra-putri daerah itu sama seperti suara hati Pemerintah Kabupaten Sintang.
"Kita juga mau ada dibuka kesempatan kepada putra daerah untuk bisa menjadi pegawai negeri, apapun namanya seperti GGD ini. Sejak awal kita juga ikut menolak cara rekrutmen program ini," katanya, Jumat (13/10/2017) siang.
(Baca: Jaga Keselamatan Peserta Aksi Damai Penolakan GGD, Ini yang Dilakukan Satlantas Polres Sintang )
Pada waktu rekrutmen GGD, dikatakan Jarot dari putra-putri Kabupaten Sintang yang ikut tes GGD ada 33, kemudian turun tinggal 18, dan akhirnya cuma satu.
"Kemudian kita sepakat, kalau program ini sekali lagi seperti ini rekrutmennya akan kita tolak. Tapi program ini sudah sejak 2015. Proses itu sudah berjalan sampai turun surat keputusan (SK)," jelasnya.
Namun ia menegaskan bahwa jangan sampai peserta GGD ini yang kemudian disalahkan. Pada persoalannya ialah yang salah sistem rekrutmen dari pusat.
"Kalau kita tanya peserta GGD ini yang berasal dari Sumatera, Aceh, Sulawesi, Jawa juga tidak mau bertugas di Sintang. Mereka juga mau bertugas di daerahnya sendiri," pungkasnya.