Sambas Siap jadi Pengekspor Beras, Ini Indikator yang Harus Dipenuhi

Untuk kesiapan ekspor beras itu, tidak hanya dari segi ketersediaan atau kecukupan produksi, tetapi juga dari segi kualitas.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten Sambas, Musanif 

Sudah ada beberapa informasi yang diterima Musanif dari laporan di lapangan. Harga untuk gabah petani di Kabupaten Sambas, saat ini sudah ada yang diserap pedagang sekitar Rp 4000, dari yang sebelumnya hanya Rp 3500.
Lantas bagaimana dengan komoditas pertanian lainnya? Selain beras, apakah jagung juga akan berpotensi untuk diekspor. Musanif menambahkan, bahwa untuk di Kabupaten Sambas, jagung belum mengalami surplus, sehingga belum dapat diekspor ke luar negeri.

"Itu tergantung dari kesiapan daerah. Kalau melihat dari produksi, kalau untuk Sambas ini yang paling potensi saat ini adalah beras. Kalau jagung, kita belum surplus. Mungkin daerah lain yang potensi lahan keringnya lebih besar, mungkin bisa menyumbang untuk ekspor juga. Itu memang menjadi target dari pemerintah kita," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved