Pengakuan Mengejutkan, Inilah Kisah Hidup Kaesang di Singapura, Seperti Bukan Anak Presiden!
Cerita Kaesang saat ngekost di Singapura dalam video blog (vlog) salah seorang vloger Kevin Hendrawan sangat menarik untuk disimak.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pengakuan mengejutkan datang dari putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Cerita Kaesang saat ngekost di Singapura dalam video blog (vlog) salah seorang vloger Kevin Hendrawan sangat menarik untuk disimak.
Diketahui, Kaesang saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Singapura.
(Baca: Ulang Tahun Iriana Jokowi, Kaesang Sebut Sang Bunda Tambah Tua, 3 Ribu Netizen Berkomentar )
Kepada Kevin, Kaesang mengungkapkan cukup detail biaya hidupnya selama ngekost di Singapura.
Rupanya keseharian anak Presiden ini tidak jauh berbeda dari kost-kostan kebanyakan.
Kaesang harus serba irit bahkan pernah mengalami kantong kering lantaran tak kunjung dikirim.
"Kalau sehari, makan siang dan makan malam, palingan habis 10 sampai 13 dollar," ujar Kaesang.
Biaya makan tersebut setara dengan Rp 98.000 hingga Rp 128.000 (per kurs Rabu, 4 Oktober 2017) hanya untuk makan siang dan malam.
Terkadang kaesang sengaja tak sarapan untuk berhemat.
"Soalnya kalau pakai makan pagi jadi 20 dolar.
Jadi bangunnya ditelat-telatin.
Habis salat subuh, tidur lagi.
Kalau enggak begitu, laper," ujar dia sembari tersenyum.
Pria asal Solo itu juga pernah mengalami derita mahasiswa di tanah perantauan.
"Dulu waktu pertama kali ke sini (Singapura), karena Bapak ngirimnya duit telat.
Bukan telat sih, tapi lupa kalau harusnya ngirimin duit.
Anak yang terlupakan," ujar Kaesang sembari tertawa.
Untuk biaya transportasi Kaesang setiap hari mengeluarkan setidaknya 5 dolar untuk pulang-pergi dari kampus ke kost yang jaraknya tak begitu jauh.
Sedangkan untuk biaya sewa kost, Kaesang setiap bulannya harus menyiapkan biaya sekitar 800-1.000 dolar.
Biaya sewa kost tersebut dirasa lumayan bagi Kaesang.
"Itu fasilitasnya lumayan. Ngekost bareng teman," ujar Kaesang.
Kaesang mengaku hidup di Singapura tidak berbeda jauh dibandingkan dengan di Jakarta.
Mau murah atau mahal, tergantung gaya hidup, katanya.
Jika memilih gaya hidup glamor, tentu memerlukan biaya besar dan sebaliknya.
Pemandangan langka ini terjadi pada Sabtu (16/09) di sebuah Mal di kota Solo. (Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)