Seputar Islam

Wajib Tahu, Ternyata Begini Nasib Ruh Orang yang Belum Lunaskan Utangnya tapi Keburu Meninggal!

Semua peristiwa itu tidak lain adalah sebagai pelajaran bagi umatnya tentang bagaimana etika beliau dalam bermuamalah dengan perkara tersebut.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
zoom-inlihat foto Wajib Tahu, Ternyata Begini Nasib Ruh Orang yang Belum Lunaskan Utangnya tapi Keburu Meninggal!
TRIBUNFILE/IST
Ilustrasi

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Mirna

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beberapa hadist shohih Nabi Muhammad ﷺ Nasib Ruh manusia yang suka berhutang akan menggantung di langit.

Tidak tahu kapan akan diterima masuk surga Allah, sampai dilihat bahwa utangnya tersebut lunas atau tidak (Seperti dikutip dari : Tuhfatul Ahwadzi, 3/142).

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jiwa (Ruh) seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi).

(Baca: Orang Seperti Ini Doanya Ditolak dan Tidak Dikabulkan, Astagfirullah! )

Nabi Muhammad ﷺ juga manusia yang berlaku baginya tabiat-tabiat kemanusiaan yang biasanya terjadi.

Seperti dalam memenuhi kebutuhannya, dimana beliau terkadang memiliki kebutuhan yang mengharuskan dirinya berutang atau meminjam kepada orang lain yang sedang memiliki kelapangan.

Semua peristiwa itu tidak lain adalah sebagai pelajaran bagi umatnya tentang bagaimana etika beliau dalam bermuamalah dengan perkara tersebut.

Di antara hadits yang menunjukkan bahwa beliau juga pernah berhutang ialah:

1. Hadits dalam riwayat Bukhari dari sahabat Abu Hurairah yang menceritakan:

أَنَّ رَجُلًا تَقَاضَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَغْلَظَ لَهُ فَهَمَّ بِهِ أَصْحَابُهُ فَقَالَ دَعُوهُ فَإِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا وَاشْتَرُوا لَهُ بَعِيرًا فَأَعْطُوهُ إِيَّاهُ وَقَالُوا لَا نَجِدُ إِلَّا أَفْضَلَ مِنْ سِنِّهِ قَالَ اشْتَرُوهُ فَأَعْطُوهُ إِيَّاهُ فَإِنَّ خَيْرَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

“Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah untuk menagih utang kepada beliau, namun orang tersebut memintanya dengan nada keras yang membuat para sahabat beliau marah.

Lantas Nabi berkata, “Biarkan saja, sesungguhnya si empunya hak memiliki hak untuk mengatakan apa saja, belikan unta untuknya dan berikan kepadanya.

” Para sahabat berkata, “Kami tidak mendapatkan unta yang sepandan, melainkan yang lebih baik dari untanya.” Nabi berkata, “Beli saja unta itu dan berikan kepadanya, sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam pengembalian (utang).” (HR. Bukhari: 2390).

2. Hadits riwayat Bukhari dari sahabat Jabir bin Abdillah yang mengatakan:

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved