Lirik Peluang Usaha Tumpeng, Nata Belajar Tutorial Dari You Tube

Sebulan pertama Tumpeng Pontianak diakui Nata masih bermain di tumpeng dengan ukuran mini tidak lebih dari 6 porsi.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MASKARTINI
Nata menunjukkan hasil karya tangannya yang dipesan customer untuk perayaan Ulang Tahun 

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nasi tumpeng merupakan hidangan lengkap yang merupakan akulturasi dari budaya Hindu, Islam, dan budaya lokal yang sarat akan nilai historis dan juga spiritual.

Namun belakangan makanan tradisional ini tidak ada hubungan dengan ritual terkait budaya atau kepercayaan.

Tumpeng makin populer dihidangkan dalam berbagai acara syukuran bahkan pengganti cake dalam perayaan ulangtahun.

Hal ini lah yang membuat Owner Tumpeng Pontianak, Nata yang beralamat di Jalan RE Martadinata, samping Gang Sederhana1 Nomor 1B memanfaatkan peluang ini.

(Baca: Menikmati Gurihnya Chai Kue, Kuliner Khas Kota Pontianak )

Tanpa bekal apapun Nata mengaku hanya mempelajari cara membuat dan menghias tupeng dengan melihat tutorial di YouTube.

Gundukan nasi yang dicetak dengan bentuk kerucut tak hanya dilengkapi aneka lauk pendamping yang menggugah selera tetapi juga hiasan yang menggoda.

"Saya lihat pemain tumpeng di Kota Pontianak ini masih minim. Bila ingin order, susah mau cari orang yang pandai buat tumpeng. Ketemu pun dengan orang yang buat tumpengnya ala kadarnya, dengan minim hiasan. Disitulah timbul niat dalam diri, sepertinya ini peluang bagus untuk memulai usaha kuliner tumpeng, "ujar Nata pada 24/9/2017).

Nata mengaku agak telat memulai usaha yang ia mulai Oktober 2016 lalu dengan mencoba membuat tumpeng mini untuk ukuran 1 porsi.

Sebulan pertama Tumpeng Pontianak diakui Nata masih bermain di tumpeng dengan ukuran mini tidak lebih dari 6 porsi.

Semua bertahap mulai 1 porsi yang ditawarkan, lalu mulai berani 2 porsi, 4 porsi, 5 dan 6 porsi.

"Menggunakan wadah mika bentuk bulat disertai penutup, dibentuk kerucut alakadarnya, tanpa biasan bunga dan sebagainya, cuma ada ayam goreng, sayur oseng-oseng kol wortel jagung, perkedel kentang, tempe bacem, kerupuk sambal dan lalapan. Saya foto menggunakan handphone lalu saya coba tawarkan di Facebook. Eh Alhamdulillah dapat respon positif. Ada aja yang beli, "ujarnya.

Suatu hari kata Nata, Tumpeng Pontianak mendapat orderan tumpeng untuk ukuran 50 porsi. Tanpa pikir panjang ia pun mengiyakan.

Padahal diakuinya saat itu ia belum punya pengalaman sama sekali buat tumpeng dengan ukuran sebesar itu.

Namun orderan terselesaikan dengan memuaskan dengan meminta Komunitas Pontianak Entrepreneur yang sama-sama bergerak di bidang kuliner juga.

"Alhamdulillah karena ada hiasannya juga yang berupa cabe berbentuk bunga, bawang bombay, wortel, bengkoang, dan lain-lain, mungkin itu yang semakin membuat orang tertarik untuk melakukan pemesanan ke kami. Pas hari H, pagi-pagi beliau datang, lengkap membawa segala perabotan dan bahan penghias tumpeng, "ujarnya.

Kunci dalam memulai usaha kata Nata tak lepas dari peran sahabatnya di Komunitas Pontianak Entrepreneur.

"Kuncinya belajar, saya memperhatikan saat ia mulai bekerja dan saya memperhatikan dengan seksama. Selain dari youtube saya berusaha belajar langsung lewat tangan beliau. Dari beliau juga saya banyak bertanya, konsultasi masalah orderan, bahan, dan lainnya. Setelah pesanan tumpeng porsi 50 orang itu jadi, pesanan berikutnya mulai meningkat dan beragam. Mulai ada yg pesan 10 porsi, 20, 30, 40 juga 50 porsi, "ujarnya.

Caption, Nata menunjukkan hasil karya tangannya yang dipesan customer untuk perayaan Ulang Tahun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved