Breaking News

Sepasang Mayat di Ngabang

2 Bukti Ini Diyakini Bisa Mengungkap Kasus Kematian Wanita-Pria Tanpa Busana di Ngabang

Dalam kasus ini, pihak kepolisian polisi sudah memeriksa belasan orang guna dilakukan interogasi mendalam.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Rizky Zulham
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Sepasang Mayat di Ngabang 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Polres Landak terus berupaya dan bekerja keras untuk mengungkap kasus penemuan sepasang mayat tanpa busana di semak-semak yang berada di Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang pada Selasa (19/9/2017) lalu.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian polisi sudah memeriksa belasan orang guna dilakukan interogasi mendalam.

Namun hingga kini masih belum bisa dipastikan penyebab kematian.

Dari hasil autopsi yang dilakukan juga belum ada kesimpulan, karena kondisi mayat yang sudah membusuk.

Sehingga untuk mengetahui hasil autopsi, harus dilakukan pemeriksaan lanjutan yang memakan waktu sekitar satu pekan hingga 10 hari.

"Orang terdekat sudah dilakukan pemeriksaan, suami KS, ayah KS, istri TJN," ujar Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio kepada Tribun pada Sabtu (23/9/2017).

(Baca: Mayat Wanita-Pria di Ngabang! Analisa IDI Mengejutkan, dari Zat Kapur hingga Mumifikasi )

Tribun pun menanyakan apakah pemeriksaan terhadap suami KS masih terus dilakukan, Kapolres menyampaikan kemungkinan masih akan berlanjut.

"Kamarin juga masih, hari ini saya belum tau. Yang jelas anggota kita masih terus melakukan pemeriksaan sama saksi-saksi hingga jam 3 subuh," akunya.

Terkait dengan info berkembang bahwa ada yang mengantar KS ke TKP, menurut Kapolres itu belum valid. "Itu belum tentu valid, makanya saya tidak berani ngomong. Ada pengakuannya saksi seperti itu, tapi belum valid," bebernya.

Untuk itu Kapolres masih belum berani memberikan keterangan lebih jauh, karena semuanya masih dalam proses. "Jadi nanti kita lihat saja, kalau memberikan keterangan sudah benar-benar clear saya menyampaikannya enak. Ini asumsinya masih banyak, dan analoginya masih banyak," ungkapnya.

Maka sebenarnya, kata Kapolres, saat ini ada dua hasil yang masih ditunggu. Yakni dari outopsi mesti tau, karena memang dari jenazah ituah secara keahlian mesti diperiksa. Kemudian menggunkan IT, karena sekarang lagi diperiksa semua di IT.

Seperti diketahui, di TKP ditemukan handphone.

"Ini juga menggunakan peralatan yang tidak ada di kita baik di Polres mau pun di Polda, tapi di Mabes. Jadi baket harus dikirim ke sana, nomor-nomor mana saja yang mesti dicek," tambahnya.

Dengan demikian, karena alat tidak ada, jadi mesti menunggu.

"Itu kalau sudah ketemu pasti bisa jelas. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah analogi kita di lapangan," pungkasnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved