Amien Rais Serang Pemerintah Jokowi dengan Ucapan Tak Pantas, Simak Videonya!

"Rezim saudara Jokowi sangat too late dan too little. Sangat lambat dan sangat kecil. Mungkin hanya pencitraan," kata Amien.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/YOUTUBE

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mantan Ketua MPR Amien Rais menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan pernyataan-pernyataan menyudutkan di depan peserta unjuk rasa.

Menurut Amien, pemerintah Jokowi terlalu lambat dan terlalu kecil dalam mengambil peran pada kasus pembantaian etnis Rohingya di Myanmar.

Di depan peserta unjuk rasa Aksi Bela Rohingya 169 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017) lalu, Amien mengingatkan Jokowi bahwa dalam UUD 1945, Indonesia berkewajiban melaksanakan ketertiban dunia.

(Baca: Sama-sama Tas Brended, Harga Tas Kahiyang Putri Jokowi 16 Kali Lebih Mahal dari Putri Donald Trump )

"Rezim saudara Jokowi sangat too late dan too little. Sangat lambat dan sangat kecil. Mungkin hanya pencitraan," kata Amien.

Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais pada unjuk rasa itu juga mengingatkan umat Islam untuk siap-siap berjihad karena rezim ini tidak berpihak kepada umat Islam.

Amien Rais dan Rizieq Shihab saat berfoto bersama

Amien Rais dan Rizieq Shihab saat berfoto bersama (ISTIMEWA)

"Kita berunjuk rasa sampai jam 18.00 ditembak gas air mata. Tapi para cebong sampai jam 2 pagi malah dikasih nasi bungkus," ujar Amien.

Dia menambahkan, "Ini karena rezim ini yang sangat tidak simpatik kepada agama Allah. Jadi kita harus bikin perhitungan. Tidak boleh membiarkan. Kita tak pernah takut. Bagi Allah ini hanya ethek embrel. Yang penting kita tetap berpegang teguh kepada Allah."

Pidato Amien itu pun disambut teriakan Allahuakbar.

Amien menambahkan, jika umat islam ditekan, maka akan keluar jati dirinya.

"Umat Islam itu seperti kumbang, kita ini damai, mengeluarkan madu yang manis. Menyebarkan kedamaian, wangi. Tapi kalau diusik akan keluar dari sarang untuk kejar para pengusiknya," ujar Amien.

Amien juga menyebut soal penguasaan tanah yang kini lebih banyak dikuasai oleh asing dan Aseng.

Di Jakarta saja, katanya, 76 persen tanahnya dikuasai oleh kelompok tertentu.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved