Gojek - Kasihan Driver Ini, Order Fiktif Isinya Mengecewakan

Baru-baru ini, kejadian tak mengenakkan menimpa driver Go-Jek saat melayani konsumen. Bahkan, pelaku tega menjadikan driver sebagai sasaran penipuan.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
ISTIMEWA
Ilustrasi Gojek 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sedikitnya ada 16 layanan yang bisa kita pilih di menu Go-Jek. Mulai dari layanan angkut orang, atau Go-Ride hingga layanan Go-Shop alias belanja.

Go-Shop merupakan layanan Go-Jek yang bisa meminta driver untuk membelikan barang di Toko atau di tempat lain seusai permintaan konsumen.

Setelah konsumen order sesuai permintaan, driver menuju ke alamat toko dan membeli barang yang diminta menggunakan uang pribadi si driver.

(Baca: Dukung Pemerintah untuk Terus Membangun )

Lalu driver akan mengantar barang itu ke rumah.

Baru-baru ini, kejadian tak mengenakkan menimpa driver Go-Jek saat melayani konsumen. Bahkan, pelaku tega menjadikan driver sebagai sasaran penipuan.

Tak tanggung-tanggung, penipuan ini menimpa 4 driver Go-Jek.

Informasi ini, diposting akun Facebook Pekalongan INFO.

Pemesan atas nama franda meminta driver Go-Jek membelikan parfum di sekitar Alun-alun.

(Baca: Bawaslu Kalbar Gelar Rakor Tahapan Pilgub 2018 di Kota Singkawang )

Bukan membeli di toko atau pedagang yang membuka lapak, melainkan COD /bertemu dengan penjual.

Driver pun mencari penjual parfum itu. Sudah ketemu dan dibayar menggunakan uang pribadi.

Setelah itu driver menuju ke alamat pemesan untuk mengirim barang permintaannya sekaligus mengambil uang pembayaran.

Setelah di cari-cari alamatnya, ternyata tidak ada (alamat palsu) dan nomor hp pemesan sudah tidak aktif.

Karena driver curiga akhirnya dibuka bungkus itu dan ternyata isinya hanya batu.

(Baca: Ini Penyebab SMP Bruder Kalah Telak saat Hadapi SMP Bina Mulya )

Sadar sudah tertipu, 4 driver Go-Jek hanya bisa pasrah. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke kantor Go-Jek dan kantor Polisi.

Masih menurut akun tersebut, penipu ini berkelompok. 4 driver tertipu di wilayah yang tidak sama, karena bekerja sendiri sendiri.

Selain itu alamat, nomor Hp dan wajah pelaku juga tidak sama, tapi waktunya hampir bersamaan antara pukul 20.00 sampai 21.00 WIB.

Intinya penjual dan pemesan adalah pelaku penipuan yang menggunakan alamat palsu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved