Merah Putih Berkibar di Negeri Sultan Hasanah Bolkiah, Putra Konselor Kedubes Rindu Teman SMP
Lingkungan seakan mengajarkan mereka bagaimana berdiplomatik dengan baik dengan siapa saja terutama warga Indonesia.
Penulis: Didit Widodo | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perayan HUT ke 72 RI hadirkan Keceriaan bagi ratusan TKI,TKW yang ikut upacara bendera di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brunei Darussalam, Kamis (17/08) pagi. Apalagi apel kali ini agak beda, selain seharian diisi hiburan juga diramaikan berbagai komunitas otomotif.
Pagi pagi benar sebagian dari para TKI dan TKW ini mendatangi KBRI. Di antara mereka ada yang didampingi agensi masing. Tak hanya pekerja, pendatang, tamu, wistawan juga meramaikan halaman kedubes yang terletak Simpang 336-43 Jalan Kebangsaan, Kawasan Lingkungan Diplomatik, Brunei Baru ini.
Wajah wajah cerah dari paskibra yang bersiap apel seakan menyambut para undangan. Mereka terkesan ramah tak segan bersedia dipotret baik kendit maupun selfie.
Lingkungan seakan mengajarkan mereka bagaimana berdiplomatik dengan baik dengan siapa saja terutama warga Indonesia. Putra putri terpilih ini memang anak anak yang ortunya bekerja di kantor KBRI, mulai dari staff hingga pejabatnya.
"Agak gerogi juga nih. Tapi tetap harus kami jalani tugas ini dengan baik," kata Faris anak seorang pejabat konselor KBRI Brunei yang telah dua tahun menetap di Bandar Sri Begawan.

Saat pengibaran bendera dimulai para paskibra mulai bersiap, wajah mereka terlihat tegang. Tamu serta undangan telah berdiri di tempatnya.
Peserta upacara terdiri dari mahasiswa, pelajar, persatuan masyarakat, termasuk dari komunitas Velozity, Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI), Anzon Toyota Pontianak, Toyota Yaris Club Indonesia, club motor, Dharma Wanita Persatuan, dan staf KBRI Brunei.
Sebagian peserta yang hadir, tampak menahan rasa haru bercampur bangga menyanyikan lagu-lagu nasional yang kian mempertebal semangat kebangsaan dan kebanggaan menjadi WNI di luar negeri.
Dubes RI untuk Brunei Nurul Qomar bertindak selaku inspektur upacara. Sedangkan komandan upacara adalah Mayor Adi Haridinuto, perwira TNI Angkatan Udara yang tengah menjalani pendidikan di Brunei.

Upacara sakral ini pun berjalan hikmat hingga sang merah putih berkibar gagah di negeri para sultan ini.
"Saya sangat terharu. Ini kali pertama saya upacara bendera negeri orang. Sungguh luar biasa berada di sini," kata om Didi, Ketua Velozity, komunitas pecinta mobil Kijang Veloz Indonesia.
Dalam amanatnya , Kedubes RI untuk Brunei, Nurul Qomar menyampaikan keberhasilan pembangunan pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Nurul juga menyampaikan sesuai tema HUT ke 72 RI yakni Kerja Bersama ini, maka seluruh anak bangsa termasuk yang ada di Brunei untuk selalu mengedepankan asas kebersamaan. Selain itu kedubes juga menyinggung sedikit masalah teroris
"Mari bersama kembali bersama bersatu dalam perbedaan dan melanjutkan perjuangan menjadi bangsa yang terhormat," kata dia.
Apel bendera usai, para paskibra bersorak kegirangan dengan panduan pelatih. Mereka pun menerima penghaargaan dari kedubes.
"Kami bangga sekali tugas bisa selesai dengan baik Jadi rindu teman teman SMP. Semoga mereka sehat semua
," kata Faris putra konselor KBRI ini.
Siswa kelas 2 Smeri Mulia Sarjana Brunei, setingkat SMA ini mengaku ikut kedua orang tuanya sejak dua tahun lalu.
Sementara Ramlan (47), WNI pekerja di Brunei yang mengurus persoalan termasuk curhatnya para TKI ini juga mengaku bangga biasa ikut upacara kemerdekaan RI di kedubes. Ia telah 12 tahun bekerja di Brunei dan meninggalkan anak istrinya di tanah Jawa. Baginya setahun sekali atau dua kali pulang ke tanah air sudah cukup membuatnya bahagia.
"Kangen juga sih, tapi mau bagaimana lagi, kami di sini kerja. Lagian anak anak sudah besar," ujar Ketua Brunei Self Protonium (BSP) ini.
Untuk mengobati rasa kangen dengan kuliner Tanah Air, KBRI juga menyediakan hidangan
Khas tradisional berupa soto, gado gado, nasi kuning lengkap, pecel dan lain lain. Menu tersebut bisa disantap bebas dan gratis.
Selain itu hiburan beragam tari nusantara termasuk reog ponorogo juga ditampilkan. "Saya baru dua tahun lebih di sini. Kerja kontrak bangunan. Anak istri ditinggal di Jawa. Kalau udah banyak uang baru pulang," tutur Trisno warga Bayuwangi yang jadi penari reog.
Kesempatan ramah tamah juga dimanfaatkan personel TKCI, mereka menyerahkan bingkisan kenang kenangan pada Kedubes RI-Brunei Nurul Komar.
"Mudah mudahan kerja sama kita makin erat ke depannya bu," ujar Denny perwakilan TKCI.
Hiburan dan ramah tamah warga Indonesia di KBRI ini berlangsung sampai sore hingga penurunan sang merah putih di tanah rantau ini.