SMKN 1 Ngabang Kemalingan

Kronologi Maling Bobol Brankas di SMKN 1 Ngabang

Satpam kita ada tiap malam yang jaga, saya juga tidak ngerti kok ini bisa terjadi. Tapi yang jelas pelaku ini sangat lihai.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALFON PARDOSI
Anggota Sat Reskrim Polres Landak mengidentifikasi sidik jari sejumlah pekerja tukang di SMKN 1 Ngabang 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kejadian dibobolnya brankas SMKN 1 Ngabang yang berada di Jalan Padat Karya, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang pada Rabu (16/8) dini hari tentu mengaetkan pihak sekolah dan masyarakat Ngabang.

Pasalnya, uang yang dibawa kabur dari dalam brangkas tersebut cukup besar yakni senilai Rp 258 juta. Pihak kepolisian dari Polres Landak pun bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, awal mula diketahuinya brangkas yang berada di ruang bendahara sekolah itu dibobol adalah dari cleaning servis sekolah yakni atas nama Acin. Kemudian menghubunggi saudara Jonso selaku satpam penjaga malam sekolah.

"Jadi Acin tidak berani masuk ke dalam kantor, karena pintu depan sudah dalam keadaan terbuka. Kemudian ventilasi di pintu depan juga sudah terlepas," ujar Kepala SMKN 1 Ngabang Dominikus Dasit temui Tribun.

(Baca Juga: Menurut Kepala SMKN 1 Ngabang, Pencuri Masuk Melalui Pentilasi Ini

Lanjutnya lagi, setelah itu satpam tersebut menghubunggi anggota Polres Landak. "Setelah dicek anggota Polisi, ditemukan ventilasi depan sekolah sudah terlepas, pentilasi kaca ruangan Waka Sarpras dan Humas sudah dalam keadaan terlepas," katanya.

Selain itu beberapa laci ruangan guru dalam keadaan tertarik keluar, pentilasi kaca ruang bendahara dalam keadaan terlepas. "Setelah diperiksa, diketahui barang-barang yang hilang itu satu buah modem wifi dan dua buah wareless," jelas Dominikus.

Kemudian brangkas yang ada di ruang bendahara juga sudah dibongkar. "Di dalam brangkas itu ada uang tunai, yakni uang tukang Rp 183 juta, uang dana Bos Rp 60 juta, dan uang koperasi sekolah Rp 5 juta. Jadi total uang itu semua ada Rp 258 juta," ungkapnya.

Dominikus mengakui, adanya uang tersebut dibrangkas karena sehari sebelumnya ada pemeriksaan dari inspektorat. "Saya juga kaget kok bisa seperti ini, sebelum-sebelumnya tidak ada kejadian pencurian di sini," kesalnya.

Dirinya juga menerangkan, untuk penjaga malam memang ada di sekolahnya. "Satpam kita ada tiap malam yang jaga, saya juga tidak ngerti kok ini bisa terjadi. Tapi yang jelas pelaku ini sangat lihai, dia masuk dari pentilasi yang dibongkar dengan rapi," terangnya.

Kemudian ruangan Waka Sarpras yang sempat dimasuki dan ruangan bendahara melalui pentilasi kaca dibuka dengan rapi. "Kaca dibuka dengan rapi, tidak ada kaca yang pecah dan kaca disimpan dengan rapi," bebernya.

Dominikus sangat berharap pelaku pencurian tersebut bisa segera ditangkap. "Kita sangat berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini, dan segera menangkap pelaku pencurian ini," harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved