Jembatan Ambruk

BREAKING NEWS: Jembatan di Rasau Jaya Ambruk, Ini yang Terjadi Pada Masyarakat Sekitar

Kita harap pemerintah bisa bergerak cepat. Dengan menggunakan UPJJ membuatkan jembatan dan segera membangun jembatan baru

Penulis: Madrosid | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / MADROSID
Warga bahu membahu memperbaiki kondisi ambruknya jembatan di Patok 50 Dusun Tanjung Wangi Desa Rasau Jaya 2, Senin (14/8). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Jembatan penghubung masyarakat Patok 50, Dusun Tanjung Wangi Desa Rasau Jaya 2, ambruk, Senin (14/8) sekitar dini hari.

Sontak aktivitas masyarakat menjadi lumpuh total lantaran jembatan tersebut satu-satunya bagi masyarakat Desa Rasau Jaya 2 dan sebagian desa Rasau Jaya I dan Rasau Jaya Umum.

Ambruknya jembatan, diduga terdorong kumpai (rumput parit) bersama arus air yang cukup deras. Masyarakat fokus membersihkan rumput bakung yang masih memenuhi bagian jembatan secara gotong royong.

(Baca Juga: Sosialisasi Kesehatan di SDN 11 Siantan, Ini Target Peserta KKM FISIP Untan

Ketua DPRD Kubu Raya Bambang Ganefo mengatakan terkait musibah ambruknya jembatan roboh, didapatnya pagi hari. Jembatan itu mengakibatkan sejumlah aktifitas masyarakat akan terhenti. Sehingga perlu segera dibangun jembatan darurat.

"Saya minta, pemerintah segera membangunkan jembatan darurat agar aktifitas masyarakat tetap bisa berlangsung," kata Bambang.

(Baca: Dunia Terbalik, Istri Paksa Suami Puaskan Birahinya, 10 Kali Dalam Sehari, Jika Tidak Dicambuk! )

Pihaknya, atas ambruknya jembatan Rasau Jaya 2 ini telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak agar pembangunan tidak telat. Sebab semakin lambat dalam penanganan, masyarakat akan menjadi korban akibat lumpuhnya aktifitas.

"Kita harap pemerintah bisa bergerak cepat. Dengan menggunakan UPJJ membuatkan jembatan dan segera membangun jembatan baru," ungkapnya.

Jembatan yang ambruk merupakan akses penghubung satu-satunya bagi masyarakat. Jadi, semakin lama penanganannya akan berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat terutama pada perekonomian.

"Penyebab robohnya jembatan ini kan akibat banyaknya bakung atau rumput di dalam parit, makanya kita minta supaya rerumputan ini bisa dibersihkan," paparnya.

Selain itu, Bambang mengimbau agar dalam pembuatan jembatan baru, pihak pelaksana bisa mengkaji dengan kondisi yang lampau. Jembatan sangat rentan terkena dorongan rumput kembali jika kondisinya sama, tidak ada pembersihan.

"Sehingga kita minta, untuk pembuatan jembatan baru nanti di design tak menggunakan tiang. Jadi tak perlu khawatir lagi jika ada rumput lagi," terangnya.

Bambang menilai, untuk wilayah Rasau Jaya rumput dalam parit ini pasti akan selalu muncul dengan perkembangan yang cepat. "Makanya ini harus bisa diantisipasi," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved