Juli 2017, Kasus Diare di RSUD AM Djoen Sintang Meningkat Drastis

Bahkan, penyakit yang menyerang sistem pencernaan ini berada di posisi paling teratas jumlah penyakit yang ditangani RSUD.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/RIZKY PRABOWO RAHINO
Syalom, bocah wanita berusia satu tahun empat bulan terbaring lemah jalani perawatan kedua kalinya akibat diare di Bangsal RSUD AM Djoen Sintang, Selasa (2/8/2017) pagi. 

Ibunda Syalom, Ratna mengatakan buah hatinya terus alami muntah-muntah dan buang air besar (BAB) sejak keluar dari rumah sakit.

“Sebelum Syalom, anak saya yang namanya Riana (3) juga sempat diopname di RSUD. Tiga hari lalu baru keluar. Sakitnya sama, diare,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sintang Jarot Winarno meminta para petugas Puskesmas galakkan sosialisasi pentingnya menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di wilayah kerja masing-masing. Para petugas Puskesmas juga diimbau tanamkan kesadaran masyarakat akan bahaya diare.

“Dimohon petugas kesehatan Puskesmas untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang diare, cara menangkalnya dan penanganannya. Sekarang sudah mau musim kemarau,” imbaunya.

Orang nomor satu di Bumi Senentang ini berharap diare menjadi atensi khusus. Dia tidak ingin terjadi kasus diare yang menyebabkan kematian.

“Jangan sampai ada kasus kematian diare di Sintang,” harapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved