Alasan Sindikat Penipuan Dari Tiongkok Pilih Indonesia Sebagai Markasnya
Polisi memperkirakan uang hasil kejahatan yang mereka peroleh mencapai lebih dari Rp 5,9 triliun.
"Para pelaku akan kami deportasi. Proses hukum kami serahkan ke China karena korban dan pelaku ada di sana. Kasus ini akan dirilis oleh Kapolri besok," katanya.
Begini Modusnya
Modus pelaku, lanjut Argo, dalam menjalankan aksi kejahatannya itu, mereka menggunakan langkah tiga tahap.
Tahap pertama, salah satu pelaku mencari sasaran korban, yakni pejabat China yang tersangkut masalah hukum.
"Mereka ini memiliki database berisi orang-orang yang akan dijadikan korban. Jadi korbannya buka random atau acak mereka pilih, seperti modus penipuan di Indonesia," kata Argo.
Oleh sebab itu, kata Argo kepolisian menelusuri lokasi yang menjadi tempat mereka memperoleh database para korban, khususnya korban yang tersangkut masalah hukum.
"Selanjutnya setelah mendapatkan database korban, salah satu pelaku menghubunginya. Pelaku hanya memberikan isu atau kabar bahwa korban tersangkut masalah hukum," jelas Argo.
Kemudian, tahap kedua, pelaku lainnya, menghubungi korban mengaku sebagai polisi, hakim, atau jaksa.
Mereka, sambung Argo, menegaskan dan meyakinkan bahwa korban memang tersangkut masalah hukum.
Lalu, pada tahap ketiga, pelaku lainnya lagi menghubungi korban, bahwa dirinya bisa meringankan kasus yang sedang menyangkut korban.
"Pelaku pada tahap ketiga ini meminta korban mentranser sejumlah uang untuk meringankan kasusnya," jelas Argo.
Aksi kejahatan yang diakui para pelaku sudah dilakukan sejak Januari 2017 itu telah menghasilkan uang sebanyak Rp 5,9 triliun.
Di tiga wilayah
Selanjutnya Argo Yuwono menjelaskan, para pelaku kejahatan siber asal China ini melancarkan kejahatan mereka di tiga wilayah.
Sebanyak 29 orang diringkus di sebuah rumah di Jalan Sekolah Duta Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kemudian 27 orang dibekuk di Perumahan Puri Bendesa, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Sedangkan 92 orang atau terbanyak hingga saat ini diamankan di Surabaya. Mereka ditangkap di sebuah rumah di Bukit Darmo Golf, Surabaya.(Wartakotalive.com/Mohamad Yusuf)