Hasil Uji Laboratorium, Anjing yang Gigit Warga Desa Lingga Positif Rabies
Kita masih tetap akan lakukan pemantauan. Saat ini kita lakukan observasi. Setelah satu anjing pada kasus gigitan pertama positif terinfeksi rabies.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Maraknya gigitan anjing pada warga di Desa Lingga menjadi ancaman terjadinya serangan rabies. Seekor anjing yang menggigit seorang warga setelah dilakukan uji laboratorium positif rabies.
Kabid Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Peternakan, Kubu Raya Abdul Hadi mengatakan pihaknya masih terus akan melakukan observasi, terhadap beberapa anjing yang menggigit manusia.
"Kita masih tetap akan lakukan pemantauan. Saat ini kita lakukan observasi. Setelah satu anjing pada kasus gigitan pertama positif terinfeksi rabies. Lainnya kita lihat dulu dalam observasi ini. Biasanya jika memang terkena rabies, selama 14 atau sebelumnya, anjing akan mati," katanya, Jumat (30/6/2017).
Jika memang mati, anjing akan diperiksa bagian kepalanya di lab. Untuk memastikan status rabis pada bagian otaknya. "Tapi biasanya kalau mati sebelum 14 hari kemungkinan besarnya memang terkena rabies. Uji lab itu sendiri hanya untuk memastikan saja," ucapnya.
Dalam beberapa kasus gigitan anjing yang terjadi di Desa Lingga. Seluruh korban gigitan anjing dalam kondisi baik. Terutama pada pasien pertama kasus positif rabies. Suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) telah dilaksanakan untuk ke yang 3 kalinya.
"Sekitar ada 4 kasus gigitan anjing di Desa Lingga hanya satu positif rabies. Sementara lainnya, terhadap korban penanganannya tetap seperti terkena rabies. Dengan pemberian vaksin. Tapi jika nanti anjingnya positif maka VARnya akan ditambah," ungkap Hadi.
Ia memastikan pihaknya masih aka terus melakukan pemantauan perkembangan rabies di Desa Lingga. Lantaran penyakit rabies tergolong pennyik sangat berbahaya. Dengan sasaran serangannya pada otak.
"Jika ada terkena gigitan binatang terkena rabies seperti anjing. Maka langkah awalnya harus dengan membasuhnya dengan air. Dengan tujuan agar virusnya bisa hilang. Atau langsung saja ke puskesmas setempat agar mendapat penanganan intensif," pungkasnya.