Sopir Oplet Keluhkan Kondisi Sepi Penumpang di Sintang

Kalau hari sekolah, memang agak ramai hanya saja kan hitungan anak-anak sekolah beda dengan orang dewasa. Lebih sering sih empat atau lima orang saja

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Mirna Tribun
Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Satu di antara sopir oplet, Aan (41) mengaku keadaan sepi penumpang dialami olehnya setiap hari.

Untuk sekali trayek, bahkan tidak penuh.

Hal ini berbeda dengan kondisi beberapa tahun lalu dimana oplet dipenuhi penumpang.

“Kalau hari sekolah, memang agak ramai hanya saja kan hitungan anak-anak sekolah beda dengan orang dewasa. Lebih sering sih empat atau lima orang saja yang naik sekali trayek, kadang kosong. Armada oplet kan bukan hanya saya saja mas,” ungkapnya, Rabu (28/6/2017).

Sepinya penumpang tentu berdampak ke penghasilan.

Logikanya, ketika penumpang sedikit maka penghasilan sedikit, begitupun sebaliknya.

Baca: Oplet Sepi Penumpang, Hatta : Pelaku Usaha Perlu Cari Terobosan

Aan menambahkan penghasilan dari pembayaran per penumpang juga belum dipotong biaya bahan Bakar Minyak (BBM).

“Sekarang susah, orang-orang udah pada pakai kendaraan pribadi. Ini bukan hanya keluhan saya, tapi juga teman lain. Saya pribadi bingung mau kerja lain tidak ada keahlian. Udah sejak umur 20 tahunan nyopir. Asal ada pemasukan dijalani saja walaupun sedikit. Asalkan dapur ngepul dan anak bisa sekolah,” katanya.

Aan meminta solusi dari pemerintah terhadap kondisi ini.

Solusi dianggap penting guna menjamin keberlangsungan para pelaku usaha oplet dan sopir oplet.

“Pemerintah harus ada solusi buat kami. Mau kerja lain tidak ada keahlian. Kalau pemerintah minta peremajaan armada, pemerintah harus bantu juga. Karena untuk peremajaan perlu modal yang besar,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved