Ramadan 1438 H

Pedagang Anyaman Ketupat Sungai Jawi Raup Omzet Hingga Rp 200 Ribu per Hari

Ditengah hiruk pikuk masyarakat yang hendak berbelanja kebutuhan jelang lebaran, ia sejak tiga hari terakhir, sibuk berjualan di lapak pingiran....

Penulis: Zulkifli | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/ZULKIFLI
Sejumlah pedagang anyaman ketupat tengah berjualan di lapak emperan di kawasan Pasar Dahlia Sungai Jawi Dalam Jumat (23/6). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Jelang lebaran Idul Fitri , setiap tahunya seakan menjadi berkah bagi puluhan pedagang anyaman ketupat, satu di antaranya di Jl H Rais Arahman tepatnya di kawasan Pasar Dahlia Kelurahan Sungai Jawi Dalam, yang mukai diserbu pembeli.

Santi (24) dengan terampil menganyam daun ketupat.

Ditengah hiruk pikuk masyarakat yang hendak berbelanja kebutuhan jelang lebaran, ia sejak tiga hari terakhir, sibuk berjualan di lapak pingiran tepat didepan pasar Dahlia.

Lokasi tersebut memang menjadi tempat favorit setiap tahunya, bagi Santi dan pedagang anyaman ketupat lainya.

Baca: Midji Ancam Copot Haryadi Jika Masalah Ini Tak Selesai Tiga Minggu

Warga Desa Sungai Itik Kecamatan Kakap Kubu Raya ini, anyaman ketupat yang telah jadi dijual Rp 7 ribu, sementara untuk daun kelapa, dijual bervariasi mulai Rp 3 ribu dengan isi sebanyak 10 lembar daun kelapa dan Rp 6 ribu dengan isi 40 lembar daun kelapa.

"Lumayan laris," kata ibu tiga anak ini kepada Tribun, Jumat (23/6/2017).

Dikatakanya berjualan anyaman ketupat sudah seperti tradisi jelas lebaran.

Ia sudah berjualan sejak tiga tahun terakhir.

Uniknya para pedagang musiman ini, rata-rata masih satu kampung yakni dari Kecamatan Sungai Kakap Kubu Raya.

"Sisanya kebun kelapa banyak ada yang ambil sendiri ada juga beli separuh," ungkapnya.

Santi mengatakan dalam sehari omzet yang dihasilkan dari berjualan anyaman ketupat mencapai sekitar Rp 200 ribu.  

"Ya cukup lah untuk nambah-nambah," ujarnya.

Pedagang lainya M Yusuf (56) bahkan mengaku sudah 20 tahun berjualan anyaman ketupat terutama jelang lebaran dikawasan Sungai Jawi.

Yusuf mengatakan omzet yang dihasilkan perhari keuntungan kotor , berkisar Rp 200- Rp300 per hari.

Tahun ini Yusuf mengaku belum berbelanja kebutuhan untuk lebaran.

"Habis jualan ini lah baru belanja. Malamnya kan masih bisa," kata Yusuf yang sehari-hari bekerja sebagai Petani di Desa Sungai Itik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved