Korban Alamat Palsu Pengiriman Detonator, Raji Langsung Klarifikasi ke Polres Ketapang

Detonator itu dikirim menggunakan PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) atas nama H Jamaluddin beralamat di Daeng Karamang Sungguminasa, Gowa, Sulawesi.....

Penulis: Subandi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Barang bukti 500 detonator yang dibungkus dalam satu berhasil diamankan pihak Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Terkait pemberitaan di media bahwa Petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makasar, Sulawesi Selatan menggagalkan pengiriman 500 detonator atau alat poemicu bom ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu (11/6/2017).

Detonator itu dikirim menggunakan PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) atas nama H Jamaluddin beralamat di Daeng Karamang Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan.

Paket dikirim kepada H Raji di Gang Cendrawasih Jl MT Haryono no 24, Ketapang.

Saat ditelusuri Tribun bahwa Gang Cendrawasih Jl MT Haryono di Ketapang terletak di Kelurahan Tegah Kecamatan Delta Pawan dekat komplek Pasar Lama Ketapang.

Baca: Polisi Periksa Pemilik Alamat Terkait Pengiriman 500 Detonator yang Ditujukan ke Ketapang

Di gang tersebut juga ada warganya bernama Raji.

Namun warga ini membantah jika nama dan alamat yang ditujukan pengirim merupakan rumah dan untuk dirinya.

“Di situ ditulis H Raji sedangkan nama saya Muhammad Raji,” kata warga Gang Cendrawasih kepada Tribun di Ketapang, Senin (12/6).

Muhammad Raji mengaku mendengar kabar pengiriman detonator itu diduga ke rumahnya dari berita dan aparat berwenang.

Sebab itu ia langsung melakukan klarifikiasi ke Polres Ketapang dan kepada petugas yang mendatangi rumahnya.

“Saya sudah mengklarifikasi di Polres Ketapang. Kemudian ada juga dari Kodim 1203 Ketapang, Angkatan Laut dan lain-lain yang datang ke rumah sudah saya klarifikasi semua,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa barang tersebut bukan barangnya.

Dirinya juga tidak tahu barang apa yang dipaketkan tersebut.

“Saya juga kaget kenapa dikirim ke alamat saya. Alamat pengirim saya juga tidak kenal dan tahu,” ucapnya.

“Saya juga tidak ada kawan di Sulawesi. Saya minta semua pihak dengan bijak untuk melihat kasus ini. Karena saya ini korban alamat palsu, bahwa saya korban,” lanjutnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved