Perampokan di Sultan Abdurrahman
BREAKING NEWS: Sukiryanto Minta Semua Pihak Bersinergi Tingkatkan Keamanan
Aparat keamanan dan sejumlah pihak terkaitpun diminta segera bertindak agar rasa aman dapat kembali dihadirkan di tengah-tengah masyarakat.
Penulis: Ishak | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kasus perampokan dengan kekerasan yang terjadi di Jalan Sultan Abdurahman, Pontianak, Jumat (9/6/2016) memantik keprihatinan sejumlah pihak.
Aparat keamanan dan sejumlah pihak terkaitpun diminta segera bertindak agar rasa aman dapat kembali dihadirkan di tengah-tengah masyarakat.
Harapan ini satu di antaranya datang dari Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kalbar, Sukiryanto.
“Jika tidak diantisipasi dengan baik, bukan tidak mungkin kejahatan serupa bakal terulang kembali di waktu mendatang,” ujar pria yang juga aktif di Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar ini menanggapi.
Baca: Pohon Tumbang di Halmahera III, Listrik Beberapa Kawasan di Pontianak Padam
Sukiryanto menekankan pentingnya upaya dari pihak aparat agar potensi kejahatan dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Termasuk lewat berbagai upaya preventif lewat razia, operasi kepatuhan masyarakat dan sebagainya.
Bukannya tanpa alasan.
Katanya, meningkatnya kebutuhan jelang momentum hari besar seperti lebaran, membuat beberapa pelaku kadang gelap mata dan kemudian menghalalkan segala cara penuhi desakan kebutuhan itu.
Hal-hal semacam ini, menurutnya, sudah semestinya diantisipasi.
Sebab, jika tidak, yang paling dirugikan adalah masyarakat sendiri baik dalam posisi sebagai korban, maupun munculnya rasa was-was dan rasa aman yang hilang.
“Karena itu, kepada pihak – pihak terkait, aparat keamanan, dengan hormat kami minta agar upaya peningkatan keamanan bisa lebih diperketat. Terutama dalam menghadapi momen idul fitri ini,” tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada pihak perbankan selaku penyedia jasa keuangan turut serta memperhatikan faktor keaman pada lokasi-lokasi sebaran Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ditempatkan.
Pada lokasi dengan tingkat risiko keamanan tinggi, katanya, sebisa mungkin dilengkapi dengan pengamanan ekstra agar nasabah dapat merasa aman.
“Terutama untuk ATM jauh dari keramaian. Kalau bisa ada pengawasan dari sekuriti,” sambungnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan. Sehingga terhindar dari risiko menjadi korban kejahatan.
Katanya, hendaknya setiap orang benar-benar memperhatikan kondisi keaman lingkungan terlebih dahulu, termasuk sebelum bertransaksi di ATM.
“Kita imbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati, terlebih jelang lebaran ini,” imbuhnya.
Iapun mengaku menyesalkan peristiwa semacam ini terjadi di Pontianak yang sejauh ini sejatinya sudah sangat kondusif dan aman.
Terlebih, pelaku yang tercatat sebagai warga luar kalbar.
“Saya pikir ini (kejahatan) terencana dengan baik. Apalagi pelakunya lintas pulau, dari luar wilayah Kalbar,” timpalnya.
Hal inipun dikhwatirkannya menjadi pertanda bahwa Pontianak, seakan jadi wilayah sasaran empuk bagi pelaku kejahatan lancarkan aksi.
Apalagi, cukup memungkinkan menurutnya setelah lakukan aksi kejahatan, para pelaku eksodus jauh hingga ke negeri jiran dan menyulitkan penindakan.
Karena itulah, kewaspadaaan dari masyarakat ini, harus dibarengi dengan dukungan semua pihak terkait.
Aparat keamanan, perbankan, juga termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) yang dimintanya sudah harus mulai lebih berikan atensi lebih soal keamanan ini.
“Ayo kita lebih berhati-hati. Aparat keamanan, masyarakat, pemerintah dan pihak terkait lainnya seperti perbankan mari saling bahu - membahu jaga keamanan Kalbar,” pungkasnya.