Makna Pakaian Teluk Belanga Dalam Khazanah Islam
Satu kancing bermakna tauhid, tiga kancing biasa dimaknai Allah, Muhammad, Adam dan lima kancing dimaknai sebagai rukum islam.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pakaian teluk belanga yang biasa dipakai oleh orang melayu sangat dekat dengan khazanah Islam. Terdapat filosofi dan terkandung nilai-nilai keislaman dibalik satu stel pakaian teluk belanga.
Kerabat Kesultanan Pontianak Sy Hasan Basri Alkadrie menjelaskan pakain telok belanga yang akrab saat ini dikenal baru mulia familiar digunakan pada masa Sultan Sy Muhammad Alkadrie yang memerintah pada tahun1895 hingga 1944.
“Para Sultan sebelum sultan Muhammad lebih sering menggunakan pakaian gamis, Mulai dari Sultan Sy Abdurahman hingga sultan ke Sultan Sy Yusuf Alkadrie pakaian telok belanga belum digunakan,” ujarnya saat ditemui tribun di kediamanya.
Pada sebuah baju teluk belanga, terdapat penggunaan kancing yang telah baku. Sebuah baju teluk boleh memilih menggunakan satu kancing atau tulang belut, tiga kancing dan lima kacing atau cekak musang. Ketiganya punya arti masing-masing.
“Satu kancing bermakna tauhid, tiga kancing biasa dimaknai Allah, Muhammad, Adam dan lima kancing dimaknai sebagai rukum islam,” ujarnya.
Baca: Safari Ramadan, Sutarmidji: Ikhlas Adalah Rahasia Antara Manusia Dengan Allah
Sy Hasan mengatakan terdapat perbedaan antara pakaian teluk belanga Pontianak dan telok belanga semenanjung. Kalau diwilayah semenanjung seperti Malaysia dan Sumatra, laki-laki menggnakan baju teluk belanga dan perempuan menggunakan baju kurung.
“Kalau di Pontianak laki-laki dan perempuan menggunakan baju teluk belanga. Bajunya disebut dengan baju teluk belanga laki dan teluk belanga perempuan,” ujarnya
Dikalangan masyarakat kota Pontianak, baju teluk belangan perempuan sudah tak banyak menyebutkanya dan lebih akrab menyebutkan sebagai baju kurung melayu.
“Ciri khas baju teluk belanga yang tidak boleh melebihi mata kaki, sudah mengadaptasi hadis rasulullah bahwa menggunakan kain tidak boleh berlebihan,” ujarnya
Pemerhati Budaya Melayu Pontinaka Donny Oesman mengatakan geliat anak muda di pontianak saat ini terhadap budaya melayu sudah mulai meningkat. Indikator yang bisa dilihat yakni anak-anak muda mulai berani mengkampanyekan dengan memakai baju teluk belanga pada momen tertentu.
“Dulu kalau makai teluk belanga dibilang kuno dan mau pegi akad nikah. Sekarang sudah mulai jadi trend fashion baru,” ujarnya
Namun demikian, terdapat beberapa hal yang tentu perlu di edukasi mengenai telok belanga. Misalnya kaidah penggunaan kancing. Masih banyak yang belum mengerti soal jumlah kancing sudah ada pakemnya, yakni 1, 3 dan 5.
“Barangkali perlu diberikan pemahaman dan penyamaan persepsi agar dapat diluruskan. Barangkali lewat penerapan pada muatan lokal bisa jadi alternatif solusi yang bisa dicoba,” ujarnya