Pada 2025, Ketapang Dimekarkan Sendiri Jadi Provinsi Baru
Kita sudah mengganggarkan biaya kajian untuk pemekaran wilayah Ketapang sesuai redesain Pemprov Kalbar.....
Penulis: Subandi | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Ketua DPRD Ketapang, Budi Mateus menegaskan pihaknya sangat mendukung upaya pemekaran Kabaupaten Ketapang oleh pemerintah.
Bahkan Pemerintah dan pihaknya telah menganggarkan biaya untuk kajian pemekaran tersebut.
“Kita sudah mengganggarkan biaya kajian untuk pemekaran wilayah Ketapang sesuai redesain Pemprov Kalbar (Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat-red),” kata Budi Mateus kepada awak media di Ketapang, Selasa (30/5/2017).
Menurutnya tahun ini Ketapang sudah ada kajiannya.
Daerah baru setelah Kabupaten Ketapang dimekarkan yakni Kota Ketapang, Jelai Kendawangan Raya, Taumbang Titi Group dan Hulu Aik sehingga wilayah Ketapang nantinya menjadi satu kota dan tiga kabupaten.
Baca: Warga Ilir Kota Sanggau Temukan Granat Aktif
Baca: Dahsyatnya Manfaat Puasa, Diantaranya Mampu Tingkatkan Kualitas Sperma dan Cegah Penuaan
“Kemudian dalam redesain itu kita mau mewujudkan provinsi baru di Ketapang. Intinya kita mau mewujudkan sesuai redesain Pemprov Kalbar. Bahwa pada 2025 Ketapang dimekarkan sendiri jadi provinsi baru dan pisah dari Kalbar,” ungkapnya.
“Agar wacana itu benar bisa terwujud maka pada 2017 sudah dianggarkan untuk kajian rencana pemekaran itu dan sedang dikerjakan konsultan. Jadi DPRD Ketapang pada prinsipnya mendukung penuh upaya Pemeriantah dalam hal ini,” lanjutnya.
Ia menjelaskan Ketapang daerah begitu luas dengan total 31 lebih kilo meter persegi.
Serta ada 20 kecamatan yang wilayah masing-masing juga cukup luas. Sehingga jika tidak dimekarkan proses pembangunan memerlukan waktu puluhan tahun.
“Jadi pemekaran merupakan usaha bagaimana agar ada pemerataan pembangunan hingga di daerah-daerah pedalaman Ketapang saat ini,” tuturnya.
Ia berharap persoalan di lapangan misalnya mengenai kepanitiaan, penentuan letak ibu kota kabupaten dan lainnya tidak terjadi.
Jika masih ada maka segera diselesaikan.
“Karena hal penting dan utama adalah bagaimana bisa mekar dan maju,” ujarnya.