Ramadan 1438 H
Meski Daging Beku Lebih Murah, Masyarakat Lebih Pilih Daging Sapi Lokal
Menjelang H-1 Ramadan, bermunculan pedagang daging sapi lokal bermunculan di sepanjang jalan KH Abdurrahman Wahid Hasyim Desa Kuala Dua Kecamatan...
Penulis: Madrosid | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Menyambut kedatangan 1 Ramadan 1438 H, yang jatuh besok, Sabtu (27/5/2017), masyarakat memadati tempat perbelanjaan, pasar dan membeli daging sapi untuk persiapan buka sahur saat melaksanaan puasa, Jumat (26/5).
Menjelang H-1 Ramadan, bermunculan pedagang daging sapi lokal bermunculan di sepanjang Jalan KH Abdurrahman Wahid Hasyim Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya.
Warga pun, turut memadati lapak pedagang daging sapi lokal.
Meski jumlah pedagang cukup banyak memenuhi jalan, namun dagangan mereka semuanya ludes.
Baca: Urus Izin Perumahan di Ketapang Hanya Hitungan Hari, Gubernur Sumatera Utara: Luar Biasa!
Menandakan masyarakat masih cenderung memilih daging sapi lokal ketimbang daging beku impor dengan harga lebih murah, haya Rp 80 ribu perkilo.
Seorang pedagang daging sapi lokal, Kurdi menyebutkan daging sapi dagangannya, hasil dari penggemukan sendiri sehingga dagingnya terjamin segar.
Perkilo daging segarnya dibanderol Rp 140 ribu.
"Tadi dari subuh mulai jualan, setelah selesai motong. Sekarang sudah mau habis. Paling sebentar lagi habis. Ini saja tinggal bagian kepala saja," katanya.
Menurutnya, masyarakat tak ada yang membandingkan harga daging sapi dagangannya dengan harga sapi beku.
Malah, banyak yang tidak mau dengan daging sapi beku meski harganya lebih murah.
"Kalau lokal ini kan jelas. Cara motongnya, dagingnya segar dan pastinya lebih enak dagingnya," ungkap Kurdi.
Ia mengungkapkan setiap tahun menjelang Ramadan banyak pedagang daging sapi bermunculan.
Saat ini saja, ada sekitar 11 pedagang sederet dengan dirinya. Semuanya habis, tak ada yang tersisa.
"Memang kalau nyambut puasa ini masyarakat banyak cari daging. Buat makan sahur dan bukanya. Makanya mereka tak mau cari daging beku sebab untuk makan sendiri," paparnya.
Sehingga menurutnya tak ada pengaruh dari harga daging beku.
Sebab, banyak masyarakat tak suka.
Apalagi untuk dikonsumsi sendiri.
Mereka pasti cari daging yang bagus.
"Kebanyakan dari masyarakat, tidak akan suka kalau ke daging beku dari pemerintahan itu, bagi masyarakat kurang minat. mereka lebih milih daging-daging yang segar. Dan buktinya meskipun harganya jauh dari daging beku, dagangan kita habis juga," tukasnya