Gawai Dayak 2017

Makna dari Hasil Pahatan Pemenang Lomba Pahat PGD

makna dibalik pahatan para pemenang Lomba Pahat dalam Pagelaran Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 hari kelima yang digelar di Rumah Radakng Jalan Sutan...

Penulis: nicko ardinata | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/Nicko Ardinata
Tiga Pemenang Lomba Pahat dalam Pagelaran Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nicko Ardinata

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Berikut makna dibalik pahatan para pemenang Lomba Pahat dalam Pagelaran Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 hari kelima yang digelar di Rumah Radakng Jalan Sutan Syahrir Pontianak, Rabu (24/5/2017).

- Juara 1 : Rinto utusan dari DAD Mempawah dengan skor 1630
Judul karya : berburu
Sinopsis : menceritakan kehidupan masyarakat dayak di pedalaman yakni dalam berburu dengan memakai senjata tradisional yang berupa sumpit

- Juara 2 : Mortolek Alek utusan dari DAD Landak dengan skor 1570
Judul karya : menyumpit
Sinopsis : orang dayak merupakan suku yang hidup dari alam dan sampai saat ini masih dipertahankan seperti berburu untuk kehidupan sehari-hari dengan cara menyumpit. Menyumpit merupakan kebiasaan suku dayak, pertama untuk menjaga sawah dan ladang, kedua untuk mencari daging seperti rusa, babi, musabg dan lain-lain.
Semuanya demi mengisi dan mempertahankan hidup suku dayak dan sampai sekarang tetap dipertahankan.

- Juara 3 : Malodi utusan dari Disparbud Ketapang dengan skor 1495
Judul karya : Batara' (dukun)
Sinopsis : menceritakan adat istiadat daerah pedalaman Kab. Ketapang tepatnya di Kec. Tumbang Titi Sub suku dayak pesaguan kengkurang tiga yang melaksanakan ritual adat syukuran panen padi (tentobus) yang dilaksanakan setiap tahun.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved