Warga Mempawah Diterkam Buaya

Buaya Terkam Warga di Mempawah Minta Disajikan Ayam Jantan dan Telur Lilin

Sesuai kesepakatan, dari ritual ini meminta sejumlah 'pengganti' diantaranya ayam jantan, telur lilin dan sebagainya.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Rizky Zulham
wikipedia
Ilustrasi buaya 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kasi Logistik Dinas Satpol PP Kabupaten Mempawah WR Fachruddin menuturkan terkait adanya ancaman buaya belakangan ini yang mulai mengancam aktifitas warga di pinggiran sungai Mempawah, warga setempat dan pihaknya sebetulnya sudah mengambil langkah melakukan ritual buang-buang atau ganti rugi.

Hal ini dimaksudkan dalam menjaga tradisi di Kabupaten Mempawah yang sebetulnya kaitannya erat dengan asal usul kerajaan Mempawah ini. "Di sejegi waktu itu sudah kita lakukan ritual,"ujarnya.

Maka ia yang juga masyarakat setempat ini mengatakan jika tetua masyarakat setempat sudah menyiapkan segala perlengkapan dalam ritual yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat setempat.

"Ada ayam 2 ekor, telur, lilin, dan macam-macam,"ujarnya.

Baca: Bupati Norsan Sebut Kemunculan Buaya di Sungai Mempawah Berbau Mistis

Lantas tak lama setelah dilakukan ritual, seorang warga mulai kemasukan roh. Melalui warga yang kemasukan ini disampaikan bahwa mereka (buaya) mengganggu manusia yang beraktifitas ini bukan tanpa alasan.

Hal ini lantaran kaum manusia dikatakanya juga telah mengganggu habitat buaya ini.

"Akibat adanya kerjaan (proyek) tidak permisi, tidak ijin, masuk sembarangan, mereka bilang rumah mereka ada yang rusak, masjid habis, pangkalan wudhu, katanya dia sakit hati,"ujarnya.

Hanya saja dikatakannya, apa yang dilakukan manusia ini tidak sampai melukai mereka (buaya).

"Untung tidak ada luka, kalau ada binasa. Kalau tidak, mereka bilang kami minta binasa, minta kesepakatan,"ujarnya.

Bahkan mereka akhirnya membuat kesepakatan untuk, ada ganti rugi dari ulah manusia yang menggangu habitat mereka.

"Saya bilang, cucu sudah sampaikan mereka maunya apa,"ujarnya.

Sesuai kesepakatan, dari ritual ini meminta sejumlah 'pengganti' diantaranya ayam jantan, telur lilin dan sebagainya untuk kembali dilakukan ritual kembali.

Tak hanya menjalankan ritual, terkait adanya kemunculan buaya ini pula dikatakannya sudah disampaikan ke BKSDA Pontianak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved