Terbilang Unik, Modus Penipuan Hipnotis di Sintang Libatkan Wanita Cantik

Rata-rata korban hipnotis adalah wanita lantaran lebih mudah dipengaruhi. “Salah satu dari mereka ada yang cantik,” katanya.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Empat orang diduga pelaku penipuan modus hipnotis atau gendam beserta Barang Bukti (BB) saat press release di Aula Rapat Mapolres Sintang, Kamis (30/3/2017) siang. Sebelumnya, empat pelaku ini tertangkap saat melintasi wilayah hukum Polres Sekadau di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Rabu (29/3/2017). Empat pelaku terdiri dari tiga orang perempuan berinisial MRI (29), IDH (42) dan AGL (35). Kemudian satu orang pria berinisial AND (58). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Kasatreskrim Sintang AKP Eko Mardianto SIK mengakui bahwa praktek penipuan gunakan modus hipnotis atau gendam terbilang unik. Hipnotis termasuk ilmu spiritual dan supranatural. Prakteknya juga cukup beragam cara dan media misalnya dengan menepuk bahu, menatap mata, ucapan kata-kata dan lainnya.  

“Jadi tidak ada alatnya. Kalau ada alatnya, mungkin semua orang akan beli. Medianya hanya melalui tatapan mata, menepuk bahu dan lainnya, kemudian korban dibuat tidak sadar. Ketika sadar, korban baru tahu kalau barang-barang miliknya hilang,” ungkapnya saat gelar press release terkait empat orang diduga pelaku hipnotis atau gendam di Aula Rapat Mapolres Sintang, Kamis (30/3/2017) siang.

Kendati demikian, Kasat menambahkan lazimnya tindakan penipuan bermodus hipnotis dilakukan secara berkomplotan. Para pelaku juga biasanya melibatkan wanita cantik dan menarik.

Rata-rata korban hipnotis adalah wanita lantaran lebih mudah dipengaruhi. “Salah satu dari mereka ada yang cantik,” katanya.

Baca: Polres Sintang Beberkan Modus Para Pelaku Hipnotis Beraksi Tipu Korbannya

Kasat mengklaim pengungkapan kasus hipnotis yang dilakukan oleh empat orang pelaku ini merupakan pengungkapan paling tercepat di Kalbar. Sebab, biasanya modus hipnotis akan sangat susah diungkap lantaran tidak ada saksi.

“Pengungkapan ini karena kerja keras dan koordinasi anggota Polisi di lapangan. Namun, kami berharap jika ada informasi terkait tindak pidana serupa, mohon laporkan kepada pihak kepolisian,” tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved