Masih Banyak Masyarakat Tidak Mengerti Pasar Modal

Hanya 4 dari 100 orang yang mengerti tentang pasar modal, punya keterampilan, punya gerak investasi dan hanya 11 dari 1000 orang yang menggunakan....

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Mirna Tribun
zoom-inlihat foto Masih Banyak Masyarakat Tidak Mengerti Pasar Modal
TRIBUNPONTIANAK/MASKARTINI
Executive Director Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Lily Widjaja.

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan berbagai upaya untuk memasyarakatkan pasar saham. Executive Director Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Lily Widjaja mengatakan saat ini tingkat pengetahuan dan partisipasi masyarakat Indonesia di pasar modal masih sangat minim.

Oleh karenanya, pihaknya terus melakukan sosialidasi kepada kelompok mahasiswa merupakan calon investor potensial di pasar modal.

"Hanya 4 dari 100 orang yang mengerti tentang pasar modal, punya keterampilan, punya gerak investasi dan hanya 11 dari 1000 orang yang menggunakan produk pasar modal," ujar Lily.

Namun pada 2016 daru survey yang ada, Lily mengatakan terjadi kenaikan karena gencarnya edukasi yang dilakukan semua pihak.

APEI kata dia termasuk asosiasi yang mempunyai tanggung jawab mengedukasi konsumen atau masyarakat.

Sasaran sosialisasi kata Lily memang ditujukan kepada mahasiswa. Hal ini karena mahasiswa merupakan calon investor potensial di pasar modal.

Mahasiswa kata Lily merupakan cikal bakal calon investor karena mahasiswa melalui edukasi mempunyai pengetahuan, tidak ikut-ikutan terjun dalam pasar modal dan mengetahui manfaatnya.

Saat ini kata Lily akses pasar modal juga sudah sangat mudah dan terjangkau.

Ia pun optimis melalui berbagai kemudahan dan edukasi yang terus menerus menjadikan pasar modal masa depan ekonomi Indonesia.

Secara sosial pasar modal kata Lily juga memiliki fungsi sosial yang sangat tinggi yaitu pemerataan kekayaan.

Ia mengatakan dengan pasar modal masyarakat luas ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan suatu perusahaan yang dikelola dengan baik dan profesional sehingga menguntungkan.

Sehingga jika perusahan mendapatkan keuntungan masyarakat juga merasakannya.

Hal inilah yang terjadi di luar negeri, bahkan kata Lily tidak disadari masyarakat Indonesia.

"Di negara lain partisipasi masyarakat sangat tinggi, lebih dari 70 persen. Taiwan misalnya masyarakatnya sudah masuk di pasar modal. Kelompok tersebut justru mayoritas investornya adalah ibu rumah tangga karena mereka sangat akrab dengan pasar modal berbeda dengan Indonesia yang masih minim," ujar Lily.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved