Kebijakan Pusat Sertifikasi Khatib Jumat, Sutarmidji: Aturan Ape?

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, menyebutkan kalau ia pribadi tidak tahu mau mengambil sikap terhadap kebijakan pusat yang akan mensertifikasi para penceramah dan khatib Jumat.

"Penceramah sekarang harus disertifikasi nda lama lagi wartawan juga disertifikasi oleh Pemerintah Pusat tu," ucap Midji sambil tertawa, Selasa (7/2/2017).

Bahkan menurutnya sambil bercanda dan tertawa dari pada pemerintah mensertifikasi ulama lebih bagus mensertifikasi wartawan saja.

Ia juga memberikan contoh kalau khotbah Jumat, jika tidak ada khatib yang bersertifikasi maka akan bubar salat Jumat tersebut.

"Ini contohnya kalau itu dijalankan misalnya nda ade khatib yang bersertifikasi pas kite jumatan bubarlah kite salat jumatnye. Dia bisa khotbah tapi tadak ade sertifikasi jadi nda boleh. Ape nda kite harus bubar salat Jumatnye," jelasnya.

Bahkan sambil tertawa, ia juga menuturkan lama-lama nanti imam juga akan disertifikasi.

"Saya tidak tahu setuju atau tidak ini aturan ape ja dibuat e. Tolak ukurnya itu apa?" tegas Midji.

Selain itu, ia sebutkan bahwa aturan itu hanya membuat kehebohan saja di masyarakat.