Ekonomi Kalbar Tumbuh, Berikut Lapangan Usaha Penyumbang PDRB

Jika kita lihat pertumbuhan dan kontribusi PDRB menurut lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi triwulan 4 2016 pertambangan 34,76 persen

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Grafik sumber pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Perekonomian Kalbar tahun 2016 tumbuh 5,22 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar, Pitono mengatakan seluruh lapangan usaha pada 2016 mengalami pertumbuhan 

Pengadaan Listrik dan Gas menempati pertumbuhan tertinggi sebesar 21,94 persen. Pertumbuhan diikuti lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 21,56 persen, dan Informasi-Komunikasi sebesar 10,28 persen. 

Sedangkan struktur perekonomian Kalbar kata Pitono menurut lapangan usaha pada tahun 2016 didominasi oleh Pertanian, Kehutanan Clan Perikanan sebesar 20,22 persen. Industri Pengolahan menempati urutan kedua yaitu sebesar 16,10 persen. Selanjutnya diikuti Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 14,47 persen dan Konstruksi 12,44 persen. 

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2016, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,01 persen, diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian 0,89 persen, dan Industri Pengolahan 0,74 persen. 

"Jika kita lihat pertumbuhan dan kontribusi PDRB menurut lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi triwulan 4 2016 pertambangan 34,76 persen, kedua Jasa Keuangan 14,35 persen dan yang ketiga pengadaan listrik dan gas sebesar 13,65 persen,"ujar Pitono.

Sedangkan kontribusi terbesar terhadap PDRB triwulan ke-4 2016 kata Pitono tertinggi dari sektor pertanian 19,38 persen, industri pengolahan 16,50 persen, perdagangan besar dan eceran refarasi mobil dan sepeda motor 14,28 persen.

"Jadi jika kita perhatikan dari tahun 2014-2016 sumbernya sama kontribusi utama adalah pertanian. Jika dibandingkan 2014 dengan 2015 pertanian mengalami penurunan, jadi semakin lama semakin melambat sektor pertanian,"ujarnya.

Jika dilihat dari sektor pertambangan dan penggalian diakui Pitono cenderung mengalami fluktuatif. "Tapi mungkin saat ini sudah beroperasi penuh, smelter-smelter yang sudah dibangun di Kalbar. Lapangan usaha industri semakin tahun juga semakin menurun sejak 2014 hingga 2016 dari sisi perdagangan juga mengalami penurunan,"ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved