Penyeberangan Perahu Sejangkung Percepat Jarak Tempuh Menuju Kecamatan Sambas

Kalau lewat sini lebih cepat ke Sambas dibandingkan lewat darat, saya dari pasar Galing mau ke Sambas

Penulis: Zulfikri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RAYMOND KARSUWADI
Aktivitas Penyebrangan di Kecamatan Sejangkung, Kamis (19/1/2017). Penyebrangan ini merupakan jalur alternatif warga untuk pergi menuju Kecamatan Sambas begitu juga sebaliknya. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Raymond Karsuwadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sarana transportasi penyebrangan di Kecamatan Sejangkung, hingga kini masih menjadi andalan warga untuk melintas menuju Kecamatan Sambas.

Sarana penyebrangan menggunkan perahu tersebut melintas antar dua desa yang ada di Kecamatan Sejangkung yaitu Desa Sekuduk dan Desa Parit Raja yang terpisah oleh Sungai Sejangkung.

Di sebrang melalui dermaga penyebrangan seadanya banyak warga dari Kecamatan Galing maupun Sajingan Besar yang menggunakan sarana transportasi tersebut menyebrang menuju Desa Parit Raja, Sebelum melanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kecamatan Sambas.

Bayak warga yang masih menggunakan sarana transportasi tersebut lantaran dinilai lebih cepat dan efisien, ketimbang harus memutar melalui jalan darat menuju Jl Kartiasa, yang saat ini masih dalam tahap perbaikan.

"Saya dari Sajingan Besar mau pulang ke pemangkat, lewat sini karena lebih cepat ketimbang harus memutar meski jalan menuju kesini (dermaga) agak rusak," ujar Yayat satu diantara penumpang, Kamis (19/1/2017) sore.

Memang kondisi jalan yang ada di Kecamatan Sejangkung untuk menuju dermaga dengan patok bernama Datok Kulub ini, jalannya sebagian rusak. Sebagian lagi masih berbatu karena tampak akan diaspal.

Sementara itu Yudi, satu diantara penumpang lainnya mengatakan waktu tempuh yang diperlukan apabila menggunakan jalur darat melalui Jl Kartiasa menuju Kecamatan Sambas terlampau jauh sehingga lebih cepat apabila menggunakan penyebrangan perahu ini.

"Kalau lewat sini lebih cepat ke Sambas dibandingkan lewat darat, saya dari pasar Galing mau ke Sambas, memang lewat sini lah biasa karena pakai motor, kalau pakai mobil harus pakai jalur darat lah," ujarnya.

Perlahan perahu penyebrangan membawa Tribun melintas Sungai Sejangkung, diatas Perahu dengan panjang kurang lebih delapan meter dengan lebar dua meter ini Tribun bersama penumpang lainnya melintas.

Sore itu, tampak ramai mengantri para pengguna perahu yang setia beroprasi sampai malam ini, banyak pula darinya merupakan pengepul, pedagang atau petani yang membawa hasil kebunnya untuk dijual.

Mochtar (45) yang merupakan penambang perahu tradisional tersebut mengatakan bahwa banyak warga dari Kecamatan Galing, Teluk Keramat, Sajingan Besar menggunakan perahunya untuk melintas menuju Kecamatan Sambas karena lebih dekat dan menghindari Jl Kartiasa yang saat ini sedang dalam perbaikan.

"Banyak mereka dari Galing, Sekura dari sebrang sini mereka bisa langsung ke kecamatan sambas, memotong jalan menyebrangi sungai, kita beroprasi sampai malam bang," ujar Mochtar yang sudah menambang sejak tahun 1995.

Penumpang hanya dikenakan biaya sebesar Rp 5000 rupiah untuk melintas, bersama kendaraan roda duanya.Tidak dihitung per orang untuk melintas tetapi dihitung dari kendaraan bermotor yang dibawa olej penumpang untuk melintas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved