Inilah Kisah di Balik Sukses Le Gita Cakes, Toko Kue Ternama di Pontianak
Boleh dikatakan, nyaris semua resep kue-kue yang dijual di Le Gita Cakes, disebut merupakan hasil karya luar biasa wanita yang akrab disapa Chun ie...
Penulis: Ishak | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Konon, selalu ada sosok istimewa di balik sebuah kesuksesan.
Tidak terkecuali bagi Toko kue Le Gita Cakes Pontianak, yang cukup ternama itu.
Adalah Lim Kim Chun (82), yang bisa disebut sosok istimewa itu.
Baca: Banyak Pilihan, Kue-Kue di Le Gita Cakes Cocok untuk Kudapan Natal dan Tahun Baru
Wanita yang juga ibu kandung dari pemilik toko kue Le Gita Cakes ini, adalah 'peramu resep' yang sangat handal.
Boleh dikatakan, nyaris semua resep kue-kue yang dijual di Le Gita Cakes, disebut merupakan hasil karya luar biasa wanita yang akrab disapa Chun Ie ini.
Baca: Gunakan Rerep Turun Temurun, Le Gita Cakes Suguhkan Aneka Kue nan Lezat Tanpa Bahan Pengawet
"Kebetulan kue-kue di Le Gita Cakes, dibuatnya juga dengan resep asli milik sendiri. Resepnya sudah turun temurun. Rahasia keluarga," ujar pemilik Le Gita Cakes, Johan Halim (51), Minggu (18/12/2016).
Johan mengisahkan, ibundanya itu, Chun Ie, sudah terbiasa mengolah satu dari panganan khas Kalbar, lempok durian.
"Waktu itu beliau masih berumur sekitar 15 tahun. Masih tinggal di Sukadana," tutur Johan.
Setelah dewasa dan berumah tangga, Chun Ie pindah ke Pontianak.
Pada masa inilah, Chun Ie mulai merintis usaha penjualan kuenya.
Beberapa kue yang diproduksi kala itu yakni lapis legit, nastar dan kue Mocca, serta aneka dodol. Seperti dodol putih telor dan dodol kuning telur.
"Kue-kue olahannyapun terbilang disambut positif pasar. Terlihat dari banyaknya konsumen yang menjadi langganan setia kue-kue buatan ibu Chun Ie. "Itu sekitar tahun 1970-an," kenangnya.
Namun, produksinya masih berskala rumahan (home industry). Penjualanpun masih terbilang sederhana, yakni dengan sistem pemesanan dan beli langsung di rumah.
"Jadi belum ada buka toko. Jualnya masih di rumah saja waktu itu. Jalan Tanjungpura Gang Rangon," kata Johan menceritakan.