Pemkot Singkawang Peringati Hari Nusantara dan Hati Ikan Nasional
Diharapkan melalui kegiatan ini menurutnya masyarakat bisa berpindah dari mengkonsumsi daging ke Ikan.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kelautan dan peringatan menggelar acara peringatan hari Nusantara dan hati ikan Nasional. Kegiatan bertajuk Tata kelola potensi maritim Nusantara yang baik menuju poros maritim dunia ini digelar di Pasir Panjang, Kamis (15/12/2016).
"Ini merupakan implementasi nawa cita presiden mengenai kelola laut, dengan wilayah maritiman yang luas. Program yang kami lakukan mengembangkan dan menggali potensi yang ada," ujar Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang, Ahyadi di Pasir Panjang.
Diharapkan melalui kegiatan ini menurutnya masyarakat bisa berpindah dari mengkonsumsi daging ke Ikan. Karena menurutnya manfaatnya dan nilai gizi yang terkandung pada ikan sangat tinggi.
"Harapan kami masyarakat mencintai kelautan dan potensinya dan menjadikan ikan sebagai konsumsi mereka. Karena gizi yang terkandung cukup tinggi dengan kolesterol rendah, dibandingkan daging," tuturnya.
Baca: Harga Daging Sapi Belum Ada Kenaikan di Pasar Flamboyan
Selain itu menurutnya dengan terbiasa mengkonsumsi ikan maka sedikit banyak juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat. "Konsumsi ikan ini kan tidak hanya dari hasil laut saja tetapi juga bisa dari budidaya, sehingga secara ekonomi mempengaruhi kelompok pembudidayakan ikan," ujarnya.
Pada acara tersebut juga digelar perlombaan memasak, khususnya dalam pengolahan ikan. Ini Menurutnya juga Upaya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Ikan dapat diolah dalam ragam bentuk masakan.
"Lomba kita adakan untuk menyampaikan serta informasi mengajak masyarakat untuk mau mengkonsumsi ikan sebagai sumber makanan kita," tandasnya.
Sementara itu walikota Singkawang, Awang Ishak lebih melihat pada potensi wisata laut yang dimiliki. "Ini merupakan suatu keuntungan tersendiri dibanding tempat lain, dengan memiliki potensi pantai sebagai objek wisata.
Hanya saja pengelolaan pariwisata sektor laut ini menurutnya masih perlu diperbaiki. Dimana beberapa daerah untuk menikmati pantai masyarakat tidak dikenakan biaya.
"Seharusnya untuk kawasan wisata pantai yang statusnya hak pengelolaan (HPL) tidak menerapkan pungutan biaya masuk bagi para wisatawan. Ini seperti di Bali misalnya sehingga masyarakat bebas menikmati alamnya," ungkapnya.