Waspada, Rekening Rentan Dibobol

Ranti kehilangan Rp 20 juta dan Abdul Malik Rp 8,3 juta. Padahal keduanya tak melakukan penarikan dan kartu ATM ada pada keduanya.

Penulis: Ahmad Suroso | Editor: Jamadin
KONTAN
Ilustrasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tindak kriminal dengan membobol rekening para nasabah bank semakin sering terjadi. Aksi ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

Satu di antaranya lewat teknik skimming. Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) secara ilegal.

Kasus pembobolan rekening nasabah dengan teknik skimming yang cukup menggemparkan terjadi di bank 'plat merah' di Mataram, NTB pekan lalu.

Korbannya yang sudah melapor 50 orang. Total uang yang dicuri lewat skimming sudah melebihi Rp 2 miliar. Celakanya, sampai kini pelaku belum tertangkap, sehingga membuat nasabah lainnya panik dan bolak balik cek saldo di ATM.

Di tingkat regional Kalbar kasus serupa konon menimpa nasabah bank BRI Pontianak. Dua nasabah itu, Ranti Nurfitriana dan Abdul Malik seperti diberitakan Tribun kemarin, mengaku uang di rekeningnya hilang.

Ranti kehilangan Rp 20 juta dan Abdul Malik Rp 8,3 juta. Padahal keduanya tak melakukan penarikan dan kartu ATM ada pada keduanya.

Ranti menuturkan kejadian yang dialaminya ini bermula saat dirinya akan menarik uang di rekening BRI miliknya di Ayani Megamal, Minggu (31/10). Rencananya, uang akan dipindahkan ke rekening Bank Central Asia (BCA). Di rekening BRI itu totalnya ada Rp 21 juta. Namun saat di ATM mau mindahkan uang ke rekening BCA, ternyata uang hanya tinggal Rp 1 juta.

Kehilangan uang di hari yang sama dialami nasabah BRI Pontianak lainnya, Abdul Malik, warga Jalan H Rais A Rahman Pontianak. Ia mengaku terakhir melakukan tarik tunai, Rabu (26/10/2016).

Saat itu, saldo tabungannya Rp 14,9 juta. Lalu, Abdul Malik mengecek saldo di ATM BRI kawasan Untan, Minggu (30/10) pagi. Ternyata saldo hanya tersisa sekitar Rp 6 jutaan.

Melalui cek mutasi rekening, Ranti menemukan terjadi transaksi penarikan hingga 17 transaksi di rekeningnya. Sementara Abdul Malik menemukan 5 transaksi di rekening miliknya. Keduanya lalu melapor kasus itu BRI Pontianak.

Petugas BRI yang menerima aduan hanya meminta keduanya menunggu hingga 20 hari ke depan, karena masalahnya sedang ditangani kantor pusat.

Menyikapi kasus pembobolan rekening nasabah tersebut, Kepala Kantor Cabang BRI Mataram Jaya Hardana meminta kepada para nasabah BRI yang kehilangan untuk tetap tenang dan sabar. Karena menurutnya sebenarnya yang menjadi korban bukan nasabah, melainkan BRI.

Jadi kerugian nasabah akan dilaporkan ke Jakarta dan sesuai dengan arahan dari wilayah kerugian yang timbul adalah menjadi kerugian BRI dan akan diganti oleh BRI

Kasus pembobolan terhadap akun bank nasabah lewat teknik skimming pada mesin ATM memantik keprihatinan banyak pihak. Mengutip Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalbar, Dwi Suslamanto, perlu penanganan dari dua sisi, yakni pihak nasabah, dan industri jasa keuangan (IJK-bank) yang terkait dengan permasalahan ini.

Dari sisi nasabah, penting untuk mengetahui dan memahami bagaimana modus operandi kejahatan perbankan ini dijalankan. Sehingga, dapat dilakukan upaya preventif agar terhindar dari kejahatan ini. Misalnya nasabah harus mengecek ATM yang akan digunakan, apakah ada alat-alat yang mencurigakan di sekitar ATM apa tidak. Bila ada yang mencurigakan segera pindah ke tempat lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved