Festival Seni Budaya Melayu XI Kalbar
Sutarmidji Suka Main Galah Kepung
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, segala macam permainan rakyat harusnya terus dilestarikan.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Galih Nofrio Nanda
Laporan Wartawan Tribun pontianak, Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Beragam permainan rakyat, tergerus perkembangan Teknologi. Saat ini, permainan rakyat seperti cengklek, pangkak gasing, galah kepung dan lainnya hanyalah masa lalu yang menghiasi literatur.
Kalaupun dimainkan, hanya oleh segelintir orang dan rata-rata berumur. Gadget yang menjamur, lebih dilirik generasi milenial.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, segala macam permainan rakyat harusnya terus dilestarikan. Perkembangan zaman, bukan berarti permainan-permainan itu kemudian ditinggalkan.
"Itu harus dilestarikan. Sama dengan kita juga harus melestarikan kuliner yang beberapa itu mulai hilang. Kalaupun dimunculkan, itu sudah dimodifikasi," katanya saat hadir dalam pembukaan FSBM XI, Senin (17/10/2016).
Selain sebagai budaya masyarakat, permainan rakyat juga menyehatkan. Sutarmidji mengaku, dari sekian banyak permainan rakyat yang dulu sering dimainkannya adalah cengklek dan galah kepung.
"Berkesannya karena paling sering dimainkan dan jadi permainan favorit. Galah kepung, itu paling sehat. Ada juga permainan yang orang bilang menjaga Telok buaya, dan macam-macam model lah. Itu kita masih ingat," katanya.
Cengklek atau cakar lele juga menjadi permainan rakyat yang sering dimainkan ketua MABM Singkawang, Edy R Yacoub. Selain itu, Edy muda juga gemar bermain kasti.
"Itu permainan yang dulu sering. Tapi kalau saya lihat sekarang, semuanya hampir 'punah'," kata Edy.
Saat bermain, kata Edy, seluruh tubuh bergerak di lapangan berpanas-panasan. Silaturahmi dengan teman-teman juga terjalin. "Kegemaran generasi muda kita main games. Mereka lebih senang karena sifatnya variatif dan mengasyikkan jadi permainan itu tak menarik lagi. Di sekolah juga tak memunculkan mainan itu," katanya.