Panglima: Laporkan Jika TNI Tak Netral Dalam Gelaran Pilkada
Perintah itu bukan hanya menyikapi mundurnya Agus Harimurti Yudhoyono dari TNI saja.
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, seluruh prajuritnya harus tetap netral dalam gelaran Pilkada Serentak 2017.
Penegasan itu disampaikan setelah Mayor Agus Harimurti Yudhoyono mundur dari TNI dan maju dalam pertarungan Pilgub DKI Jakarta tahun 2017.
Perintah itu bukan hanya menyikapi mundurnya Agus Harimurti Yudhoyono dari TNI saja.
Menurutnya Agus merupakan mantan komandan Batalyon di Tangerang yang lokasinya dekat dengan Jakarta.
Mundurnya putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut dikhawatirkan berdampak terhadap beberapa anggota lainnya yang secara kedekatan emosional dan psikologis mendukungnya.
"Secara psikologis pasti ada prajurit yang simpati untuk mendukungnya," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2016).
Kata dia, begitu mendengar dan membaca surat mundurnya Agus, Gatot pun langsung menguumpulkan semua panglima di Cimahi. "Saya perintahkan untuk netral, berpihak pada keamanan," katanya.
Ia sampaikan kepada Panglima sampai kepada prajurit yang paling rendah supaya mereka paham betul makna dari netralitas TNI. "Mereka harus melakukan pengawasan," ujarnya.
Lebih lanjut Gatot meminta masyarakat berperan aktif dalam mengawasi perilaku prajuritnya jika ada yang bermain politik praktis.
Kata dia, bentuk laporan masyarakat nantinya harus objektif dengan mencatat identitas yang jelas bila menemukan pelanggaran yang dilakukan anggota TNI.
TNI pasti akan melakukan proses penyidikan dan penyelidikan terhadap kasus yang dilaporkan masyarakat.
"Apabila ada anggota TNI yang terindikasi tidak netral, tolong laporkan ke instansi terdekat koramil, kodim, Pospom, dan sebagainya," katanya.
