Masih Ingat Bocah Ajaib Ponari? Ini Nasibnya Sekarang

Bocah tersebut menjadi terkenal setelah tak sengaja menemukan "batu ajaib" di tengah badai.

Editor: Galih Nofrio Nanda
Tribunstyle.com

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Bobby Wiratama

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mendengar kasus Dimas Kanjeng, kamu jadi teringat kembali nggak dengan fenomena sosok orang yang memiliki kekuatan magis bernama Ponari?

Di medio tahun 2009, bocah kelas IV SD ini pernah menghebohkan Indonesia.

Ponari, "bocah ajaib" asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, ini 7 tahun yang lalu kerap didatangi banyak orang untuk berobat.

Bocah tersebut menjadi terkenal setelah tak sengaja menemukan "batu ajaib" di tengah badai.

Batu berwarna coklat tersebut dipercayai bisa menyembuhkan berbagai penyakit!

Dengan batunya tersebut, Ponari jadi sosok "selebriti dadakan" yang ramai dikunjungi warga se-Jombang bahkan sampai ke luar kota!

Setelah menjadi terkenal dan banyak didatangi pasien, Ponari pun jadi kaya mendadak.

Rumahnya yang dulu berlantai tanah diubah menjadi rumah besar berlantai keramik.

Namun, seiring berjalannya waktu, pamor batu ajaib Ponari kian meredup layaknya tren ikan Louhan atau Antherium.

"Sekarang tak menentu. Kadang ada satu orang, kadang sepi pasien," ujar nenek Ponari, Mbok Legi, dilansir dari Tribunnews.com.

Menurut Mbok Legi, setiap tamu yang datang, meski tak pernah diminta dan dipatok tarif, rata-rata memberikan uang Rp 20.000.

Sejak pasien mulai sepi, Ponari pun lebih fokus sekolah dan ingin meneruskan pendidikan yang sempat tertunda tiga tahun lamanya.

Kesibukan Ponari menjadi dukun cilik membuatnya tak lulus ujian nasional saat kelas VI SD.

Setelah secara ekonomi keluarganya naik drastis dari hasil pengobatan Ponari, dukun cilik itu justru enggan ke sekolah hingga akhirnya tidak mengikuti ujian nasional beberapa tahun yang lalu.

"Tahun kemarin ikut ujian di program paket A, alhamdulillah lulus. Sekarang melanjutkan lagi ke sekolah tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP). Baru kelas I," tuturnya dalam liputan Tribunnews beberapa waktu lalu.

Keluarga menyebut hasil dari pengobatan Ponari sempat terkumpul uang Rp 1 miliar lebih.

Dengan uang sebanyak itu, dia mampu membangun rumah yang sangat layak, membeli dua bidang sawah seluas dua hektar, sepeda motor, dan perabotan rumah tangga.

Namun, kini, uang tersebut sudah habis.

Kondisi ekonomi keluarganya pun kembali seperti semula.

Wah, emang yang namanya roda kehidupan itu kadang di atas dan kadang juga ada di rumah.

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved