Santri Asal Mempawah Meninggal saat Berniat Mengikuti Kegiatan Dimas Kanjeng
warga yang diketahui bernama Waris (54) tersebut dikatakan oleh rekannya Asni Jaiz meninggal di luar padepokan lantaran menderita sakit.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Satu diantara santri padepokan Dimas Kanjeng asal Kabupaten Mempawah diketahui ada yang meninggal dunia di tanah Jawa saat berniat mengikuti kegiatan Dimas Kanjeng di Probolinggo Jawa Timur.
Namun warga yang diketahui bernama Waris (54) tersebut dikatakan oleh rekannya Asni Jaiz meninggal di luar padepokan lantaran menderita sakit.
"Memang sakit, sebelum acara sudah sakit namun memaksakan untuk pergi hingga drop,"ujarnya, Minggu (2/10/2016).
Jaiz memaklumi kondisi Waris yang sehari-harinya berjualan martabak di Sungai Pinyuh ini meninggal lantaran sakit dan diperparah keadaannya yang jauh dari keluarganya saat itu.
"Kalau di sana makanan tidak terjamin, kadang yang ndak boleh dimakan juga ikut dimakan. Namanya juga sudah janji juga," ungkapnya singkat.
Hal tersebut dibenarkan oleh istri Waris, Kholifah (55) saat ditemui dikediamannya di gang Gusti Khaidir II Sungai Pinyuh.
Kendati enggan berkomentar banyak perihal suaminya ini, namun ia membenarkan suaminya tersebut meninggal dunia di tanah Jawa.
"Tentang itu saya tidak tahu, memang suami saya meninggal disana, tapi mau dikuburnya di Brebes Jawa Tengah," katanya.
Ia mengaku sudah tidak mengetahui banyak suaminya semenjak pisah ranjang, 6 bulan lalu.
"Karena dia sama saya sudah pisah, jadi tinggal sama anak perempuannya, jadi berangkatnya dari sana," jelasnya.
Kholifah mengetahui terakhir melihat suaminya itu Agustus lalu. Terkait keterkaitan suaminya sebagai santri atau pengikut Dimas Kanjeng sendiri enggan di ceritakannya.
"Kalau dibilang tak tahu, tahu, tapi dibilang tahu, tidak tahu," jelasnya.
Dulu dia nyebutnya kanjeng-kanjeng, dulu juga pernah pergi, tapi saya tidak mau ikut campur," jelasnya.
Hingga diakuinya kabar suaminya meninggal di Jawa Timur tersebut dari kabar keluarga suaminya di Jawa.
"Meninggalnya di Jawa Timur, katanya sakit ada nelpon, tapi dia tidak mau dikubur disini, maunya dikubur di sana," ujarnya.
Hingga saat ini dikatakannya suaminya baru lepas 40 hari meninggal dunia. Kendati dikatakannya, suaminya ini selama ini memiliki riwayat kencing manis.
"Bapak baru 40 hari, setelah 40 hari, itu anak saya menikah Minggu ini kemarin,"jelasnya.
Maraknya pemberitaan dimedia kaitan Dimas Kanjeng sendiri diakuinya sempat membuat kaget.
Namun ia juga tidak berani berkomentar banyak dengan memilih mengatakan tidak banyak mengetahui kaitan itu. "Ya kagetlah, tapi tidak tahu juga saya," jelasnya.